Lihat ke Halaman Asli

Masa Depan Energi, Masa Depan Kehidupan

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://jbpunna.files.wordpress.com/2012/07/go_green-1.jpg

“Memanen energi dari energi adalah salah satu langkah penghematan yang dapat di lakukan”

Gambar. Save Energy, Save Earth / pic. se7entravel.blogspot.com

Bicara tentang energi seperti membicarakan masalah klasik yang tidak akan ada habisnya. Manusia butuh energi untuk mengerakan berbagai sektor penunjang kehidupan. Gaya hidup modern mendorong manusia terjebak dalam ketergantungan yang tinggi terhadap energi. Perhatikan bagaimana respon yang di berikan ketika terjadi pemadaman listrik. Yang terjadi adalah gelisah tidak menentu, mati gaya dan seperti kehabisan ide untuk melakukan sesuatu. Ini semua terjadi karena apa yang kita punya di sekitar kita dan yang selalu berinteraksi dengan kita, kenyataannya sangat bergantung pada energi mulai dari smartphone, komputer, TV, kulkas, pemanas nasi dan lainnya.

Perhatikan pula bagaimana bila terjadi kelangkaan bahan bakar minyak atau gas. Lagi-lagi manusia di buat mati gaya dan kehabisan ide. Roda perekonomian masyarakat menjadi turun karena aktivitas berkurang yang di sebabkan telah terbiasa menggunakan kendaraan dalam setiap aktivitas mobile. Ujung-ujungnya apabila kelangkaan itu tidak segera di atasi akan menjalar menjadi krisis multidimensional yang akhirnya memperpecah persatuan dan kesatuan bangsa.

Itu adalah sekelumit permasalahan yang telah sama-sama kita lihat dan rasakan langsung. Kita patut bersyukur bahwa kemampuan cadangan energi kita masih mampu untuk menyelesaikan permasalahan itu dengan segera. Tetapi pertanyaannya sampai kapan ? Karena faktanya cadangan energi kita terutama minyak bumi dari tahun ke tahun kian menyusut. Banyak para ahli energi yang memprediksi bahwa Indonesia dalam waktu 15-20 tahun mendatang akan mengalami krisis energi.

Krisis energi dapat di artikan sebagai bayangan kelam bagi masa depan kehidupan manusia. Jika itu yang terjadi maka kita akan kembali ke zaman perang dunia atau menjadi bagian dari kota mati. Bagaimana bentuk kota mati, kita bisa ambil contoh bentuk kota mati dalam rangkaian film holywood. Kota di mana kendaraan berserakan di jalan dengan tanpa bisa di kendarai, kota yang megah dengan tanpa ada nyala lampu di malam hari dan masyarakat yang mengungsi di karenakan terjadi perperangan dalam memperebutkan sumber-sumber energi. Tidak dapat di pungkiri bahwa masa depan energi akan menentukan masa depan kehidupan manusia. Untuk itu kita perlu sama-sama melakukan langkah nyata dalam hal melakukan penyelamatan masa depan energi.

Para ahli telah memperkenalkan banyak sumber-sumber energi alternatif yang berpotensi menggantikan peranan energi minyak bumi di masa depan. Energi-energi ini bersifat ramah lingkungan dan terbarukan seperti energi matahari, panas bumi, biomassa, bioenergi, energi angin, dan lain sebagainya. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, Saya secara pribadi belum bisa berkontribusi banyak dalam hal ini. Tetapi Saya memikirkan cara-cara yang lebih simpel dalam melakukan penyelamatan energi. Apalagi kalau bukan dengan cara melakukan penghematan energi.

Penghematan energi meskipun konsepnya sederhana tetapi jika di lakukan bersama-sama tentu akan menghasilkan kontribusi yang luar biasa bagi penyelamatan energi untuk masa depan. Kita bisa membayangkan bagaimana peranan uang 100 rupiah yang nyaris tidak berharga, akan bernilai besar apabila uang 100 rupiah itu di kumpulkan oleh 200 juta penduduk Indonesia yang berarti akan terkumpul uang mencapai 20 milyar rupiah. Siapa yang tidak tergoda dengan angka yang demikian besar itu. Sama dengan energi, penghematan energi dalam jumlah 1 watt atau 1 liter pun akan menghasilkan angka yang fantastis bila di lakukan bersama-sama.

Nah, sekarang apa yang dapat kita lakukan untuk penghematan energi ? Tentu banyak sekali dan yakin lah meskipun langkah ini kecil tetapi akan berarti besar bagi penyelamatan energi kita. Take action now and practise this tips !.

Panen Energi dari Energi

Memanen energi dari energi adalah salah satu langkah penghematan yang dapat dilakukan. Konsep panen energi dari energi ini tidak dapat dilepaskan dari hukum termodinamika ke-2 atau dikenal juga sebagai hukum degradasi energi yang menyatakan bahwa tidak ada proses pengubahan energi yang efisien sehingga pastilah akan terjadi penurunan kualitas energi didalamnya. Kualitas energi ini disebut sebagai exergi. Exergi ini dapat ditransfer di antara sistem dan dapat dihancurkan oleh irreversibiltas di dalam sistem.

Dalam pendekatan ini strategi penghematan energi yang direkomendasikan adalah pemanfaatan energi secara optimal termasuk didalamnya pemanfaatan exergi-exergi. Sehingga dalam pendekatan ini diharapkan tidak ada energi dan exergi yang terbuang percuma ke lingkungan. Strategi ini merekomendasikan adanya identifikasi kualitas sumber energi dengan pengkategorian kualitas energi tinggi dan rendah serta penentuan cara-cara menyalurkan sumber-sumber tersebut.

Meskipun konsep ini terlihat ribet dan ilmiah tetapi penerapan secara langsung dapat dilakukan secara sederhana. Dapat di contohkan sebagai berikut. Dalam konsep ini pemanas air (water heater) di kategorikan sebagai energi kualitas rendah. Tugas dan kebutuhan energi kualitas rendah seperti water heater dapat diperoleh lebih efisien dan murah dengan tanpa menggunakan energi listrik. Caranya adalah dengan memanfaatkan limbah panas dari mesin Air Conditioner (AC). Sedangkan untuk memanaskan air di bak mandi, kita dapat memanfaatkan limbah panas dari mesin generator listrik berbahan bakar solar. Contoh lainnya adalah evaluasi penggunaan pemanas ruangan. Peranan pemanas ruangan yang mengkonsumsi energi listrik dapat di ganti peranannya dengan cara menangkap limbah panas yang dipancarkan dari peralatan kantor seperti komputer, mesin photocopy, dan lampu. Jadi dalam hal ini energi listrik yang merupakan energi dengan kualitas tinggi tetap dipertahankan untuk melakukan suatu kerja dengan kualitas yang sepadan. Sedangkan energi-energi listrik yang telah terkonversi menjadi energi panas, tidak begitu saja terbuang percuma ke lingkungan, tetapi dimanfaatkan untuk hal lain yang sepadan dengan kualitas energinya. Sehingga dengan cara ini pemanfaatan energi benar-benar dikelola secara optimal.

Budaya Hemat Energi di Rumah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline