Lihat ke Halaman Asli

Terima Kasih BRI

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada niat untuk mengiklankan bank BRI, judul diatas hanya berdasarkan pengalaman saya semata.

Dengan mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi ke luar negeri (Jepang), tentu saja aktivitas keuangan berupa transfer dan sebagainya yang biasanya bisa dilakukan di ATM atau kantor cabang bank di Indonesia menjadi hal yang tidak mungkin dilakukan lagi. Seluruh kegiatan yang berkaitan dengan rekening kita dilakukan dengan menggunakan internet banking. Bila ada masalah, maka kita dapat mengatasinya dengan membuat email ke customer service bank atau menelpon call center bank tersebut.

Di pertengahan bulan Januari ini ibu saya di Indonesia mendapatkan musibah kecopetan sehingga dompet beserta kartu ATM BNI milik ibu saya dan kartu ATM BRI yang saya titipkan di ibu saya hilang. Ironisnya didalam dompet tersebut juga terdapat nomor PIN kedua ATM tersebut. Suatu kecerobohan yang dapat menjadi pelajaran besar bagi ibu saya pribadi dan juga siapapun yang membaca cerita ini untuk tidak menulis bahkan menyimpan PIN ATM di dompet. Sadar telah tercopet, ibu saya langsung menuju cabang BNI terdekat untuk memblokir rekening BNI nya dan selanjutnya menuju cabang BRI terdekat untuk memblokir ATM milik saya. Untuk bank BNI tidak saya ceritakan disini, akan saya tuturkan di lain waktu.

Singkat cerita rekening BRI saya diblokir.  Hal yang patut diapresiasi saat ibu saya melaporkan kejadian di kantor cabang BRI adalah pihak CS juga kooperatif memblokirkan rekening BRI yang menjadi tujuan transfer dari ATM BNI ibu saya. Informasi tersebut didapat saat ibu saya meminta blokir ke bank BNI. Dengan diblokirnya rekening tersebut maka pelaku pencopetan tidak dapat mencairkan uangnya dari ATM maupun BRI kantor cabang  manapun. Apabila CS BRI tersebut tidak cepat memblokir rekening BRI pelaku maka uang ibu saya tidak dapat diselamatkan lagi karena di rekening tujuan bank lain (BNI) informasi rekeningnya sudah kosong (detail saya ceritakan di lain waktu). Saya sangat menghargai tindakan CS bank BRI tersebut karena cepat tanggap terhadap suatu tindak kejahatan.

Hal lain yang patut diapresiasi adalah masalah rekening saya yang dapat saya aktifkan kembali tanpa saya harus mendatangi kantor cabang BRI.  Karena rekening beserta ATM BRI saya sudah diblokir ibu, otomatis saya tidak dapat lagi melakukan aktivitas internet banking dari Jepang seperti biasanya. Saya khawatir aktivasi hanya bisa dilakukan oleh pemilik rekening langsung di kantor cabang BRI, sementara saya masih lama tinggal di Jepang. Bagaimana dengan gaji bulanan saya nanti dan bagaimana saya membayar tagihan-tagihan?

Dalam rangka aktivasi kembali rekening BRI saya, saya mencoba mengirim email ke customer service bank BRI, namun tidak ada jawaban setelah 4 hari menunggu. Kemudian saya coba menghubungi BRI call center 021-57987400, tentunya telepon internasional yang biayanya tidak murah. Setelah dikonfirmasi mengenai nama, norek, tgl lahir dll, CS call center hanya bisa memantau rekening namun tidak dapat membantu aktivasi karena memang sistem di BRI belum memungkinkan. Tetapi CS tersebut memberi solusi dengan memberikan nomor telepon kantor cabang BRI tempat rekening saya dibuat. Berbekal nomor telepon tersebut, saya menghubungi BRI kantor kas PTDI tempat saya membuat rekening BRI dan setelah pengecekan data, saya langsung dapat mengaktifkan rekening BRI saya tanpa harus datang langsung ke kantor cabang BRI sehingga saya dapat beraktivitas internet banking BRI kembali.

Terima kasih untuk CS call center BRI dan kantor kas PTDI yang telah memudahkan saya untuk aktivasi rekening serta CS BRI kantor cabang Batang yang telah membantu ibu saya dan untuk pelaku pencopet ibu saya "Go to hell, Alloh is not blind".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline