Lihat ke Halaman Asli

Agung Maulana

Mahasiswa Tua Penggemar Man United

Manajemen Risiko

Diperbarui: 8 April 2019   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Manajemen Risiko (Risk Management) telah menjadi suatu kebutuhan yang strategis dan menentukan perbaikan kinerja dari suatu proyek. Pada proyek-proyek konstruksi terdapat risiko (risk) sekaligus peluang (opportunities) bagi proyek itu sendiri. Risiko berkenaan dengan kemungkinan terjadinya kegagalan dan kerugian bagi proyek. Risiko berskala rendah tidak mengkuatirkan, namun risiko berskala besar dapat berdampak pada tidak tercapainya tujuan dari proyek itu sendiri. Kegagalan suatu proyek bagi suatu perusahaan konstruksi dapat mengakibatkan distrust (ketidakpercayaan) dari publik atas pelayanan yang diberikan. Dalam kondisi terjelek dan sebagaimana yang pernah terjadi, distrust dapat menyebabkan hilangnya nama baik dari perusahaan itu sendiri.

Manajemen Risiko berasal dari dua kata yaitu manajemen dan risiko. Menurut KBBI, manajemen adalah penggunaan sumber daya yang efektif untuk mencapai sasaran sedangkan risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Lalu apakah itu manajemen risiko? Manajemen risiko menurut PMBOK adalah sebagai berikut:

a. Merupakan proses formal, dimana faktor-faktor risiko secara sistematis diidentifikasi, dianalisis dan ditangani.

b. Merupakan suatu metode pengelolaan sistematis yang formal yang berkonsentrasi pada mengidentifikasi dan mengendalikan area atau kejadian-kejadian yang berpotensi untuk menyebabkan terjadinya perubahan yang tidak diinginkan.

c. Di dalam konteks suatu proyek, merupakan suatu seni dan ilmu pengetahuan dalam mengidentifikasi, menganalisis dan merespon terhadap faktor-faktor risiko yang ada selama pelaksanaan suatu proyek.

Adapun tujuan dari manajemen risiko secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi risiko yang mungkin dapat terjadi dengan mengacu kepada pengalaman-pengalaman sebelumnya

b. Membuat rencana penanggulangan apabila risiko yang diidentifikasi tersebut benar-benar terjadi

c. Menghitung efek biaya yang perlu dimasukkan dalam harga tender

d. Memberikan petunjuk (guidance) kepada tim proyek yang akan melaksanakan tugasnya untuk membuat perencanaan terhadap penanggulangan risiko.

Seiring dengan perkembangan zaman, manajemen risiko terbagi menjadi beberapa macam yaitu:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline