Lihat ke Halaman Asli

Sementara

Diperbarui: 7 Mei 2016   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidup ini hanya sementara...

Ya, sesementara hangatnya kopi di pagi hari...

Ya, sesementara tanah becek yang kemudian menjadi kering...

Ya, sesementara bunga mawar yang segar dipandang lalu layu dan dibuang...

Ya, sesementara senja menutup siang dan menggantikannya dengan malam...

Ya, sesementara bahagia berganti dengan duka dan duka berganti dengan bahagia...

Ya, sesementara anak-anak berubah menjadi remaja, remaja menjadi tua, lalu mati...

dan sesementara sesementara lainnya...

Surakarta, 7 Mei 2016

dengan keadaan : Hati galau tak menentu Resah gelisah gundah gulana Apa yang semestinya dilakukan Bila keluarga tak lagi percaya

-coretan hati-

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline