Lihat ke Halaman Asli

BPJS Kesehatan Luncurkan Fitur Mobile Skrinning pada Aplikasi BPJS Kesehatan Mobile

Diperbarui: 1 Februari 2017   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini interface aplikasinya

Sahabat Kompasianers, apakah anda sudah mengunduh aplikasi mobile lansiran BPJS Kesehatan untuk gadget anda ? Atau justru baru tahu bahwa BPJS Kesehatan telah meluncurkan aplikasi tersebut ?

Yap. Pada bulan Januari 2015, BPJS Kesehatan secara resmi telah meluncurkan aplikasi BPJS Kesehatan Mobile untuk perangkat Android pesertanya. Aplikasi ini diharapkan dapat memudahkan peserta dalam memperoleh informasi dasar yang diperlukan. Pada awalnya, peserta dapat mengakses informasi berikut ini :

- Kepesertaan
- Lokasi Fasilitas Kesehatan dan Kantor Layanan
- Penyampaian Kepuasan Layanan
- Simulasi Pelayanan
- Informasi Iuran

Berita baiknya, pada hari ini (1 Februari 2017) BPJS Kesehatan menambahkan sebuah fitur pada aplikasi BPJS Kesehatan Mobile, yaitu "Mobile Skrinning". Artinya, sekarang peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dapat melakukan skrining riwayat kesehatan melalui fitur skrining riwayat kesehatan pada aplikasi BPJS Kesehatan Mobile yang bisa diakses di handphone. Dulunya, peserta yang hendak skrinning hanya dapat melakukan skrining riwayat kesehatan secara manual di Kantor Cabang BPJS Kesehatan atau fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan. Ini fitur baru, jadi paperless. hehe

Apakah skrinning itu ?

Skrining atau penapisan adalah penggunaan tes atau metode diagnosis lain untuk mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit atau kondisi tertentu sebelum menyebabkan gejala apapun. Tujuan skrining adalah menemukan penyakit ini sehingga pengobatan dapat dimulai sedini mungkin. Intinya sih nanti peserta yang sudah login ke aplikasi akan diminta mengisi 47 pertanyaan yang terdiri atas kebiasaan dan aktivitas sehari-hari, penyakit yang pernah diidap, riwayat penyakit dalam keluargapeserta, dan pola makan peserta. Apabila semua pertanyaan tersebut telah dijawab, maka peserta akan memperoleh hasil skrining riwayat kesehatan pada saat itu pula. Saya sendiri sudah mencoba dan berikut hasilnya :

Ini hasil saya

Ternyata nggak sampai disitu, Apabila dari hasil skrining, peserta terdeteksi memiliki potensi sedang atau tinggi diabetes melitus, maka mereka akan memperoleh nomor legalisasi atau nomor skrining sekunder dan akan diarahkan untuk mengunjungi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk memperoleh tindak lanjut serta melakukan pengecekan gula darah puasa dan gula darah post prandial. Dan jika peserta terdeteksi memiliki potensi sedang atau tinggi ketiga penyakit yang lain (hipertensi, ginjal kronik, dan jantung koroner), maka peserta disarankan agar melakukan konsultasi ke FKTP tempatnya terdaftar untuk melakukan tindak lanjut atas hasil skrining riwayat kesehatannya.

"Fitur skrining riwayat kesehatan ini diluncurkan agar masyarakat lebih aware untuk melakukan pemeriksaan riwayat kesehatannya. Semakin dini peserta mengetahui risiko kesehatannya, semakin cepat upaya pengelolaan risiko itu dilakukan, sehingga jumlah penderita penyakit kronis dapat menurun. Efek jangka panjangnya adalah menurunnya pembiayaan keempat penyakit kronis tersebut, sehingga program JKN-KIS dapat terus berjalan memberikan manfaat kepada para peserta yang membutuhkan,” kata Pak Gatot Subroto, Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kediri pada acara Konferensi Pers yang ternyata diadakan serentak diseluruh wilayah kantor cabang BPJS Kesehatan ini.

Ayo beritahu ke orang terdekat, segera download aplikasi ini. Gosipnya sih, nantinya aplikasi ini bakal jadi perangkat layanan mandiri untuk pesertanya. Jadi mau pindah faskes, mau apapun, bakal pake aplikasi ini.

Ini langkah-langkah skrinning

Ditulis Oleh : Singgih Widiatmoko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline