Jika kita telusuri Bali dan Jakarta sama-sama di datangi oleh turis manca negera terutama dari China dengan jumlah yang besar.
Meski belum ada penelitian yang dilakukan marilah kita teliti hubungan kesehatan tubuh dengan pencemaran udara.
Menurut Dr. Suci Sutinah Diah Suksmasari, Regional Medical Lead Redoxon, yang dikutip suara.com ada tiga hal yang memengaruhi sistem imun seseorang, yakni polusi udara, perubahan suhu, dan bekerja di ruangan tertutup. Polusi, kata dr. Suci, membuat sistem imun bekerja lebih keras sehingga rentan terserang penyakit dari virus dan kuman.
Untuk diketahui beberapa penelitian menunjukan bahwa pencemaran udara di Jakarta lebih tinggi dibanding di Bali.
Bahkan beberapa waktu yang lalu ada Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) yang sangat mencemaskan kualitas udara Jakarta yang tidak sehat.
Pencemaran udara bisa mempengaruhi kesehatan tubuh dan juga kekebalan tubuh sehingga ketika pencemaran daerah tersebut tinggi maka penduduk daerah tersebut akan mudah terserang penyakit.
Pencemaran udara yang tinggi di barengi dengan penggunaan pendingin ruangan atau AC ( Air Conditioning ) sama seperti orang merokok yang sedikit demi sedikt memasukan racun ke dalam tubuh sehingga mempengaruhi daya tahan tubuh dan menimbulkan berbagai macam penyakit.
Mengapa bisa begitu karena penggunaan AC harus dalam ruang tertutup baik itu dalam ruangan gedung maupun mobil sehingga ketika ruangan itu dimasuki orang maka udara dari luar akan masuk ke dalam ruangan dan terperangkap dalam ruangan tersebut.
Jika udara yang masuk bersih dari pencemaran tidak akan membawa dampak buruk yang signifikan bagi tubuh tapi jika udara yang masuk mengandung partikel-partikel berbahaya bagi tubuh maka akan membawa dampak buruk bagi tubuh manusia.
Sudah banyak contoh tragis ketika udara kotor yang penuh zat-zat berbahaya masuk dalam ruangan dengan jumlah yang besar bisa menyebabkan kematian.
Ada mobil diparkir dengan kondisi mesin menyala dan kaca tertutup karena menggunakan AC menyebabkan kematian pada orang yang ada didalamnya,