Kenapa penelitian ini tidak mendorong Indonesia untuk membatasi sementara penggunaan AC di ruang publik seperti bandara, terminal, stasiun, mall, toko atau ATM ( Anjungan Tunai mandiri) atau tempat lain. Sebab meski orang sudah bekerja, belajar dan beribadah di rumah, mereka akan tetap butuh keluar rumah seperti pergi belanja ke toko atau mall untuk kebutuhan hidup beli bahan pokok atau makanan dan juga pergi ke ATM untuk mengambil uang sehingga mereka masih rentan terkena covid-19 jika tempat yang didatangi tersebut terdapat virus covid-19.
Penelitian tentang hubungan AC dan penyebaran covid 19 di Indonesia harus segera dilakukan oleh semua pihak sesegera mungkin karena himbuan himbauan yang ada di media tidak pernah ada yang menyuruh untuk membatasi penggunaan AC.
Polisi wajib ikut dalam penelitian ini karena hanya polisi yang bisa melakukan penyitaan barang bukti jika suatu kasus penyebaran virus covid-19 terjadi didalam ruang pertemuan seperti kasus seminar di Bogor kemudian disebut klaster Bogor yang menurut detik.com menyebabkan hingga Jum'at (20/03/20) telah ada 9 pasien corona dari berbagai daerah dan dua diantaranya meninggal.
Polisi harus segera mencari penanggung jawab acara seminar tersebut untuk mendapatkan daftar peserta seminar dan juga menyita kamera atau cctv yang ada di dalam dan di luar gedung pertemuan.
Selain itu polisi juga bisa mengumumkan kepada seluruh warga melalui media untuk seluruh panitia, peserta dan karyawan gedung pertemuan seminar tersebut untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Kamera dan CCTV sangat dibutuhkan untuk penelitian pola penyebaran seperti yang dilakukan oleh para peneliti cina yang mengamati penyebaran covid-19 pada sebuah bus seperti yang diceritakan diawal.
Sudah saatnya pertanyaan "Apakah pernah berada dalam ruangan ber-AC bersama beberapa atau banyak orang?" dalam wawancara dengan orang dalam pemantauan ( ODP), pasien dengan pengawasan ( PDP) maupun orang yang positif covid-19 hal ini akan bermanfaat bagi kita semua untuk mengetahui apakah ada hubungan antara AC dan penyebaran covid-19.
Imunitas tubuh atau daya tahan tubuh kita adalah kunci utama dalam berjuang melawan corona sehingga sanggup menghalau virus corona untuk tidak masuk dalam tubuh kita, hal ini bisa dilihat dalam kasus penelitian dalam bus yang ada di awal cerita dimana ada penumpang yang tidak terkena virus corona meski duduk di sebelah pembawa virus dan juga seperti yang diberitakan tribunnews.com kisah orang tua balita di Yogyakarta yang bayinya positif corona tetapi orang tuanya negatif dan Alhamdulillah sekarang (22/03/20) bayi tersebut juga sudah sembuh.
Wapada boleh dan tetap jangan panik karena pasien positif covid-19 bisa disembuhkan dan orang yang meninggal karena covid-19 adalah mayoritas orang lanjut usia dan sudah punya penyakit berat lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H