Di setiap bulan ramadan di masjid Darussalam di kampung Jayengan,Serengan, kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah mengadakan buka bersama gratis dengan menu bubur samin yaitu bubur khas masyarakat suku Banjar atau Banjarmasin yang kebetulan banyak bermukim di daerah itu.
Bubur samin tidak hanya dimakan saat tiba buka puasa saja tapi juga boleh dibawa pulang oleh semua warga baik warga sekitar ataupun luar daerah. Biaya untuk pelaksanaan kegiatan ini merupakan dana dari masyarakat sekitar masjid.
Persiapan untuk mengolah bubur samin dilakukan pengurus masjid sejak pukul 10 pagi dan masyarakat yang ingin menikmati akan antri pukul 14.00 atau 2 siang. Masyarakat yang ingin membawa pulang bubur samin wajib membawa wadah sendri jadi pengurus tidak menyediakan plastik ataupun wadah lainnya.
Banyak warga yang antri membawa rantang ataupun termos kecil tidak ada yang bawa plastik sekali pakai karena jelas tidak muat dan merepotkan saat memasukan buburnya selain itu juga tidak akan kuat menahan panas. Setelah bubur siap dihidangkan maka masyarakat tinggal antri dan mengajukan wadah yang dibawanya untuk di isi dengan satu centong besar bubur dan lalu dibawa pulang.
Kegiatan buka bersama yang tidak menggunakan plastik sekali pakai seperti yang ada di masjid Darussalam Jayengan, Solo ini patut ditiru di masjid-masjid lain di seantero dunia.
Kitapun juga bisa meminimalisir atau mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan cara membeli lauk pauk atau sayur baik untuk buka puasa atau sahur atau kegiatan makan sehari-hari dengan membawa wadah sendiri. Dengan membawa wadah sendiri sebetulnya lebih enak dan praktis bahkan kadang penjual akan memberi lebih banyak meski itu hanya berupa kuah.
Praktisnya menggunakan wadah sendiri adalah ketika kita sampai di rumah wadah langsung bisa di taruh di meja makan dan langsung bisa dinikmati. Kalau pakai plastik sekali pakai justeru ribet apalagi jika yang kita beli sayur yang kuahnya sangat panas jika tidak hati-hati menuangkan sayur dari plastik sekali pakai itu ke wadah maka bisa terkena tangan kita. Selain itu resiko tumpah atau plastik yang pecah karena tidak kuat menahan beban atau tidak kuat panas bisa terjadi jika menggunakan plastik sekali pakai..
Mengurangi pemakaian plastik sekali pakai berarti kita telah ikut serta menyelamatkan bumi kita dari pencemaran limbah plastik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI