Lihat ke Halaman Asli

ANNA JULIANTO

manusia biasa

Usul untuk Menkominfo, Polisi, Facebook dan Media Sosial Lainnya

Diperbarui: 25 Maret 2019   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri


Ojo kesel tumindak becik  yang dalam bahasa Indonesia artinya  jangan lelah berbuat baik adalah slogan dari relawan ICS (Info Cegatan Solo dan Sekitarnya) sebuah grup di facebook yang sangat berguna untuk saling membantu dan saling berbagi info yang bermanfaat. 

Ada berbagai kisah yang sangat menarik yang berkaitan dengan grup ini  yaitu ada puluhan STNK ( Surat Tanda Nomer Kendaraan) atau surat berharga lain yang hilang dan berhasil ditemukan dan dikembalikan ke pemiliknya tanpa imbalan sepeserpun uang karena di ICS dilarang keras meminta uang untuk semua kegiatan pengembalian barang yang ditemukan. 

Banyak juga anggota ICS yang membantu pada kondisi darurat seperti kendaraan rusak ditengah jalan yang jauh dari bengkel. Bahkan banyak anggota yang  standby di malam hari untuk membantu siapa saja yang mengalami masalah atau kesulitan dengan kendaraannya. 

Kiprah dan bantuan ICS tidak hanya berkaitan dengan masalah yang berhubungan dengan kendaraan saja tapi juga ada yang mencari tanaman herbal untuk obat, ada juga penyelamatan hewan yang terlantar, pencarian orang hilang dan penemuan orang-orang yang tersesat atau terlantar karena mengalami gangguan jiwa dan berhasil diketemukan lagi dengan keluarganya.

Ada cerita yang paling berkesan adalah penemuan sekumpulan anak balita di underpass Makamhaji yang kemudian di posting di grup ICS yang kemudian mendapat respon dari masyarakat terutama saudara dari anak-anak balita tersebut dan ternyata anak-anak balita itu adalah anak yang dititipkan ke PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang meninggalkan sekolahnya tanpa diketahui pengasuhnya.

Sudah banyak kegiatan kebaikan yang dilakukan dalam grup ICS di Facebook dengan ratusan ribu anggota dengan data terakhir menurut postingan admin berjumlah 691.980 anggota  tapi sayang beberapa bulan lalu  dari  Jumat (25/1/2019)  hingga akhir februari 2019  grup ICS hilang. 

Menurut salah satu pengurus ICS (Teguh Wahyudi ) yang diwawancarai  oleh solopos.com bahwa ICS dinonaktifkan oleh facebook karena dianggap melanggar standar komunitas hal ini terjadi karena akun pengurus grup Facebook info cegatan solo (ics) diretas. Lalu si peretas merekrut tiga akun palsu yang enggak dikenal sebagai pengurus dan moderator. 

Sesudah itu akun admin yang diretas ini dicopot dari kepengurusan lalu diblokir oleh si peretas. Grup ICS kemudian diubah namanya menjadi Solo Seneng Tetulung. Pengurus yang asli berupaya mengambil alih grup namun gagal. 

Anggota kemudian beramai-ramai melaporkan grup itu ke Facebook akhirnya oleh facebook dinonaktifkan. Dan sekarang para pengurus sedang mengupayakan aktifnya lagi ICS dengan mencoba menghubungi perwakilan facebook di jakarta selain itu juga dengan menggalang petisi online di change.org

Sekarang maret 2019 ICS sudah aktif lagi tapi keadaannya  seperti membangun grup baru lagi dengan anggota yang harus menjalani proses seperti awal lagi karena data yang lama sudah hilang dan ternyata antusias warga yang bergabung juga sudah besar mencapai ratusan ribu anggota. 

Kasus diretasnya grup ICS seharusnya bisa digunakan pelajaran bagi pejabat pemerhati di dunia maya seperti menkominfo dan polisi untuk tidak saja memberantas hoax atau tindak kriminal di dunia maya tapi juga bisa melindungi grup-grup di media sosial yang bertujuan untuk kebaikan dari para penjahat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline