Lihat ke Halaman Asli

Sindi Lestari Ayu Febrianti

Mahasiswi Jurusan Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mengembangkan Bahasa Komunikasi Retorika dengan Tiga Hal Penting

Diperbarui: 29 Mei 2024   00:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syamsul Yakin dan Sindi Lestari Ayu Febrianti (Dosen dan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dokpri

Oleh Syamsul Yakin dan Sindi Lestari Ayu Febrianti (Dosen dan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Bahasa sangat penting bagi manusia karena merupakan alat untuk berkomunikasi. Melalui bahasa, seseorang dapat mengungkapkan semua ide, pengetahuan, pesan, gagasan, dan lainnya.

Dalam mengembangkan retorika, komunikasi verbal, baik lisan maupun tulisan, sekurang-kurangnya harus memperhatikan tiga hal. Pertama, harus menggunakan bahasa baku atau standar. Bahasa baku adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Bahasa baku umumnya digunakan dalam situasi resmi. Ragam bahasa baku tidak dicampuri oleh dialek atau logat tertentu.

Bahasa baku menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBBI) memiliki empat fungsi, yaitu pemersatu, pemberi kekhasan, pembawa kewibawaan, dan sebagai kerangka acuan.

Perlu diketahui pula bahwa dalam berkomunikasi dapat menyelipkan bahasa asing, baik lisan maupun tulisan. Hal tersebut bertujuan untuk memberi keyakinan kepada pendengar. Bahasa gaul atau bahasa daerah juga terkadang penting untuk dijadikan pilihan, tujuannya yaitu agar pembicara bisa lebih akrab dengan audiens dan sebagai candaan untuk mencairkan suasana.

Hal kedua yaitu informasi yang disampaikan harus berbasis data. Data adalah fakta yang belum diolah, dapat berupa simbol, angka, dan kata-kata. Sementara fakta adalah peristiwa yang benar-benar terjadi dan tertangkap oleh indra manusia. 

Berbasis data maksudnya adalah materi atau tema yang disampaikan berdasar pada fakta. Setiap fakta umumnya dapat diverifikasi bersama.

Ketiga yaitu riset. Riset adalah penelitian yang dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis, dan membuat kesimpulan. Hasil riset yang bisa dikutip misalnya tentang jumlah penduduk Indonesia, perbandingan laki-laki dan perempuan, pendidikan, perndapatan per kapita, dan lain-lain.

Beginilah pengembangan bahasa komunikasi yang bisa dipelajari secara teori dan dipraktikkan secara rutin sehingga bisa menjadi kebiasaan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline