Lihat ke Halaman Asli

Dua Nama yang Tak Terpikirkan

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin aku seperti terhujam duri ketika ia memperkenalkan namanya. Terkejut, tak percaya, sekaligus heran mengapa nama itu harus di labelkan padanya.

Ia orang makasar. Dari sebuah lembaga pers mahasiswa di UNHAS. Kami bertemu dalam satu momen, yaitu acara Workshop Nasional yang di adakan oleh SUARA USU.

"Apa! Sindbad!"

Ternyata di Indonesia ini ada nama itu. Sedangkan kufikir Cuma aku yang mempunyai nama pena Sindbad. Sungguh menjadi dilema sendiri ketika aku tau nama itu bukan nama pena-nya, melainkan nama asli, atau nama yang tetera di KTP, persisnya Sindbad Okstanza. Aku sempat menanyakan hobinya apa, dan ternyata ia tidak hobi menulis. Aku sedikit lega, karena jika hobi kami sama, delapan puluh persen kupastikan ia memakai nama Sindbad, sebagai nama pena.

Aku hanya bisa bilang kalau kisahku tadi di analogikan, maka tidak selamanya kita merasa diri kita adalah insan yang special. Di luar sana masih banyak manusia yang; mirip, sehobi, dan punya bakat yang persis sama dengan kita. Sekarang tinggal kita apakah bisa menunjukkan popularitas positif dalam membangun potensi yang ada di dalam diri kita, sehingga kita bisa meng-klaim bahwa kitalah yang patut berdiri di depannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline