Lihat ke Halaman Asli

Aku dan Camar Jalang

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lihatlah malam....

telah ku habiskan
dan belum juga tuntas
meski,kilauan sumringah ku hela
di kesekian kali cumbuan,
seakan tak cukup waktu meraih,,

Lihatlah malam...

matanya berpuisi tiada henti
meluluhkan cadas hati,
hingga aku..
terjerembab di pelukan senja,
dengan apa kubandingkan pertemuan ini
bila tiap langkah adalah rinduku
bila tiap desah adalah namamu

Lihatlah malam..

bila boleh aku meminta
ijinkan akhirkan hidupku dengan nya..
agar tiada dera aku tuai,
dan biarkan ia terus berpuisi untukku..
untuk rinduku si camar jalang..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline