Malam, sekitar pukul 00.00 wib, keadaan menjadi kacau balau. Steve Ray Vaughn dan BB. King yang sedari tadi berjamsesion dengan Mr. Winnamp secara tibatiba tanpa alasan berhenti memainkan nadanada pentatonik dua belas barnya. Mereka melangkah keluar dari studio musik yang diciptakan Justin frankel(pencipta winnamp) seraya menggurutu tak karuan. Setelah kepergian mereka, Gary moore, Janis Joplin dan Etha James pun segera angkat kaki, padahal mereka belum sempat tampil. Jhon Mayer pun ikutikutan meletakan gitarnya.
Aku yang sedari tadi menikmati dentingan si Lucille(nama gitar BB.king) dengan sebotol Whisky di tangan tentunya memprotes kelakuan mereka. Segera ku datangi Justin Frankel untuk meminta penjelasan terkait hal ini. Si pemilik studio juga kaget dengan tingkah para musisi blues.
Lantas, tidak memperoleh informasi, aku pun otomatis keluar dan mengejar kelompok tersebut.
Udara cukup dingin. Langit malam jakarta tak menampak gemintang. Jalanan masih ramai tentunya tidak dengan kemacetan yang mengekor.
Di kafe dekat studio tersebut, tampak para musisi blues tengah menikmati minuman alkohol. Suasana kafe sudah sepi pengunjung. Dari pintu depan kafe, aku berteriak " kalian picik. sombong dan angkuh. Pantas saja, aliran yang kalian banggakan dan katanya rahim dari segala jenis musik modern tidak mendapat tempat di hati para penikmat musik entah berskala internasional maupun lokal"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H