Lihat ke Halaman Asli

Karles Hasiholan

Karyawan Swasta Peminat Sejarah

Efek Dahsyat Kenaikan BBM

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tadi Istriku suruh beli beras (dia memang sukanya nyuruh2 he he he). dan Kasi uang Rp. 200ribu beli beras kualitas biasa 1 karung (25kg), di luar menghemat yang ngurangi kadar gula berasnya (hi hi hi mantap masih ada alasan profesional. ha..ha..ha...), jadi jangan katakan tidak sanggup ya....! Lalu aku langsung sedikit spanning (bahasa medan gini ya tulisannya?). aku : "Kok segini duitnya? " tanyaku . istriku : "kan biasanya harganya Rp. 195ribu kan ada sisa Rp. 5ribu?" timpalnya. Aku (mode : menang sok pintar ha ha ha): "kan BBM udah naik Rp. 2ribu rupiah, maksudmu harganya nggak naik apa?"  masih mode menang. Istriku : "oh iya ya...." (mode : kalah) seraya menambahkan Rp.2ribu. Jreng, pergi ke warung (medan bilang kedai, karena warung itu tempat minum) naik motor biruku yang setia. Aku : "Beras "XXXXXX" yang biasa ya sekarung, harganya berapa bu?" sahutku - agak sopan memang selalu nanya harga. karikatur : http://rajawalinews.com/ Penjual : "Rp. 195ribu", sahutnya dan kusodori urang Rp. 200ribu dan dapat kembalian Rp.5ribu. Tancap gas bawa beras, sampai rumah, istri tanya : Istri : "berapa sekarang harganya?" langsung mukaku mode culun tapi tetap tak minta maaf (dasar Batak aku ini). cerita nyata beberapa jam lalu di Batam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline