Kelurahan Sambiroto, Semarang (31/7) – Di masa pandemi COVID-19 yang masih berlanjut sampai saat ini, tetap mematuhi protokol kesehatan merupakan kunci utama untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 yaitu; dengan selalu menerapkan sikap 5M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Mengurangi mobilitas). Dalam mencuci tangan atau penggunaan handsanitizer, umumnya kita tetap melakukan kontak fisik pada bagian keran, wadah sabun, atau wadah handsanitizer.
Maka dari itu, mahasiswa KKN Tim II UNDIP yang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di tengah pandemi COVID-19 ini, memiliki inovasi baru dengan cara membuat alat handsanitizer otomatis yang menggunakan sensor jarak infrared sebagai bentuk upaya untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Untuk membuat handsanitizer otomatis tersebut cukup simpel, yaitu merangkai sensor jarak infrarednya kemudian menyiapkan casing dan wadah handsanitizer otomatisnya.
Kelurahan Sambiroto, Semarang, khususnya di RW 07 merupakan salah satu lingkungan yang beberapa warganya terkonfirmasi positif COVID-19. Dengan dilakukannya edukasi pembuatan handsanitizer otomatis oleh mahasiswa KKN kepada warga di RW 07 seperti membagikan modul pembuatan handsanitizer otomatis dan menampilkan video pembuatannya, diharapkan warga mampu memahami dan bila perlu juga bisa membuat sendiri handsanitizer otomatis agar mengurangi kontak fisik dan memutus rantai penyebaran COVID-19 yang masih berlanjut.
Selain mengedukasi warga, mahasiswa KKN tersebut juga memberikan handsanitizer otomatis kepada warga RW 07 yang diserahkan langsung kepada Ketua RW 07. Rencananya handsanitizer otomatis yang diserahkan tersebut akan diletakkan di Masjid yang berada di lingkungan RW 07, yang merupakan tempat ibadah dan ramai dikunjungi warga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H