Lihat ke Halaman Asli

Terang di Tengah-tengah Kegelapan

Diperbarui: 2 Desember 2018   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Cara Hidup yang Menerangi Kegelapan"Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah,seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih,sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu  dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah. Tetapi percabulan  dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan  disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.  

Demikian juga perkataan yang kotor,yang kosong  atau yang sembrono-karena hal-hal ini tidak pantas-tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah,artinya penyembah berhala,yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.Kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka. Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka.Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.  

Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.  Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang  itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.  Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur  dan bangkitlah dari antara orang mati  dan Kristus akan bercahaya atas kamu." Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif dan pergunakanlah waktu  yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. 

 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak  Tuhan.  Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur , karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh , dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian  rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan   dengan segenap hati.  Ucaplah syukur  senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita dan rendahkanlah dirimu seorang  kepada yang lain di dalam takut akan Kristus".Efesus 5:1-21.

Bagaimanakah cara hidup kita yang akan menerangi kegelapan?  Ada tiga kebenaran yang saya tuliskan agar supaya kita dapat menjadi terang di dalam kegelapan.Kebenaran pertama ialah kita harus hidup di dalam kasih (Efesus 5:2). Hidup di dalam kasih dapat berarti juga hidup di dalam kekudusan.Dan kekudusan di dalam Efesus 5:3-7 berbicara mengenai menjauhi percabulan dan keserakahan (3,5) dan di dalam ayat 7 kita diminta untuk jangan berkawan dengan orang-orang yang masih melakukan hal-hal ini. 

Hidup kudus adalah panggilan Allah bagi kita, I Tesalonika 4:7 berkata  "Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus".Ibrani 12:14 berkata:"Berusahalah hidup damai dengan semua orang  dan kejarlah kekudusan ,sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan".Paulus di dalam 2 Korintus.7:1"Saudara-saudaraku  yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu , marilah kita menyucikan diri kita   dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan  kita dalam takut akan Allah".  

Apakah artinya ayat ini? Ayat ini memberitahukan kepada kita bahwa janji-janji kita adalah anak Allah dan berhak menerima berkat-berkat kerajaan Allah,hal itu akan kita alami dan terima seiring dengan ketaatan kita kepada perintah-perintah Tuhan atau seiring dengan kehidupan kita baik perkataan,pikiran &perbuatan kita dijalani di dalam kekudusan.  

Nabi Yesaya juga 700 tahun sebelum Paulus menulis telah memberitahukan kepada kita di dalam Yesaya 59:1-2  sesungguhnya, tangan  Tuhan tidak kurang panjang  untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;  59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu , dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu".  Bahkan lebih tegas lagi Efesus 5:5 berkata jangankan menerima berkat,jikalau kita tidak mau hidup kudus,kita tidak akan masuk ke dalam kerajaan Allah.  "Karena ingatlah ini baik-baik : tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala,yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah".  Untuk itu kita harus menjauhi percabulan,perzinahan &perselingkuhan &persundalan.  

Di dalam ayat 3 kita diminta juga untuk jangan serakah melainkan harus bermurah hati dan mau membagikan harta untuk sesama yang membutuhkan & bagi gereja dimana kita menerima makanan rohani &mendapatkan penggembalaan.  Keserakahan juga dapat kita kalahkan dengan mendisiplin diri kita dengan setia membayar perpuluhan ke gereja.  Kitab Maleakhi 3:10-12 berkata"Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan,supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap  langit dan mencurahkan berkat  kepadamu  sampai berkelimpahan.   

Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya  hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.  Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri  kesukaan, firman TUHAN semesta alam." Kita juga seharusnya menguasai mulut kita dengan tidak memaki,menghina,menghakimi sesama (gosip/hoax),mulut kita harus digunakan untuk mengatakan hal-hal yang positif dan benar dan hendaklah selalu ada ucapan syukur yang keluar dari mulut kita (4,19-20) dan marilah kita bergaul dengan teman-teman yang memiliki kerohanian yang sama bahkan lebih dari kita. 

 Sebab I Korintus 15:33 (TL) berkata,"Janganlah tersesat: Pergaulan (homillia) yang jahat merusakkan kelakuan yang baik."2 Korintus 7:1 berkata,"Saudara-saudaraku  yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu , marilah kita menyucikan diri kita   dari semua pencemaran jasmani dan rohani,dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan  kita dalam takut akan Allah". Ajakan "marilah kita menyucikan diri" di dalam ayat ini di tuliskan di dalam bentuk waktu aoris yang berarti menjadikan tindakan ini mutlak menentukan dan final.  Dan kata"menyempurnakan kekudusan (epiteleo)",menekankan kenyataan bahwa proses ini sifatnya berkesinambungan karena ditulis di dalam waktu sekarang.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline