Permasalahan ojek online kian tak pernah padam sejak kedatangannya ditahun 2015.
Hari ini (13/12) driver angkot sekota Medan kembali mengekspresikan perasaannya pada ojek online. Demonstrasi besar-besaran hari ini mengakibatkan mahasiswa yang rutinitasnya masih menggunakan angkot pun menjadi terganggu. Driver angkot yg notabene ugal-ugalan memang tak seharusnya mendapatkan perlakuan terasingkan walaupun dengan alasan terkerus oleh zaman.
Namun, peran pemerintah sebagai regulator ada baiknya membenahi kembali peraturan-peraturan yg dapat menyejahterakan antar kedua pihak. Tidak berat sebelah. Menurunkan tingkat pengangguran secara merata. Karena keadaan seperti ini lebih seperti memindahkan pengangguran dari driver ojek online ke driver angkot. Ibarat kritik harus ada sarannya. Pemerintah melarang/memberi sesuatu ke pihak lain harus ada solusinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H