Lihat ke Halaman Asli

Kimia Hati

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berserak semua kata, tak mampu kupilihkan kata yang tepat. Detik yang terlewatkan tanpa kehadiranmu terasa asing. Entah sejak kapan kamu menjadi pengisi di tiap menit yang berlalu. Entah sejak kapan asosiasi waktuku padamu.

Kewarasan semakin menipis. Disfungsi cerebrum mengacaukan olahan kata. Disfungsi cerebelum mengganggu keseimbangan tubuhku. Seolah lepas penyangga tubuh tiap kali wajahmu tertangkap lensa mata.

Adrenalin mendekati ambang maksimal. Besar ingin berontak atas keadaan. Karena ini bukan inginku. Ini inginmu.

Kau terbang tinggikan aku hingga tak mampu lagi kulihat daratan.

Atas inginmu pula kau jatuhkan aku tanpa kurasakan sakit namun seketika lebur. Karenanya tak mampu kau ucap sepatah katapun.

Kutitipkan pada waktu untuk dipersembahkan ke hadapan egomu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline