Lihat ke Halaman Asli

Simon Petrus Manalu

Simon Petrus Manalu

Proyek Tol Serpong-Cinere, Saya Tak Mengira Akan Jadi Korban

Diperbarui: 12 November 2020   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembebasan lahan Tol Serpong-Cinere memotong Pasar Modern Pondok Cabe

Proyek Tol Serpong-Cinere memang brilian, awalnya saya tak mengira akan dirugikan.

Sudah banyak surat maupun surel yang saya kirim kepada instansi-instansi terkait, tapi tak ada jawaban. Mampukah suara saya disini bergema lebih kencang daripada surat-surat saya?

Jalan Tol Serpong-Cinere dikabarkan siap beroperasi fungsional jelang Libur Natal 2020 dan Tahun baru 2021. Progres pembebasan lahan jalan tol tsb telah lebih dari 95%, sedangkan konstruksinya 87,31%. Jika nantinya rampung, memang kita masyarakat yang mendapat kemudahan.
Memang, harus ada yang dikorbankan, tetapi bukankah pemerintah bisa memihak dan menghargai rakyat yang berkorban?

Proyek pembangunan Tol Serpong-Cinere memakan sebagian bangunan dari Pasar Modern Pondok Cabe. Teman-teman di Pondok Cabe, taukah tentang pasar ini? Satu kios di pasar itu saya beli dengan optimis di tahun 2013, ketika pasar itu dibangun, kemudian dibuka pada 2014. Lokasinya yang bagus, di sudut, di sebelah kiri lorong pintu masuk pasar, membuat harga kios saya lebih tinggi dibanding kios lain di deretan itu. Lokasi yang baik ini makin meyakinkan rencana saya berjualan kopi disana. Biji kopi asli dipajang di display dan digiling di tempat ketika ada yang memesan. Selain itu nantinya, bapak-bapak yang menemani istri-istrinya ke pasar bisa menunggu sambil ngopi di warung kecil saya.

Dibuka tahun 2014, namun pada 2016 diumumkan penggusuran sebagian kios di pasar untuk pembebasan lahan proyek pembangunan Jalan Tol Serpong-Cinere. Saya salah satu pemilik kios, saat itu tak melawan pembebasan lahan tersebut. Toh pemerintah tentu saja mengganti rugi pihak yang terdampak.

Akan tetapi, apakah wajar bangunan yang baru 2 tahun diresmikan, dan memiliki IMB, langsung digusur untuk pembebasan lahan pembangunan tol? Bukankah perencanaan pembangunan jalan tol memerlukan waktu bertahun-tahun?

Saya rasa pembebasan lahan di pasat ini memang agak konyol. Kios-kios di samping dan di belakang saya digusur. Tetapi kios saya tidak. Masih berdiri, sekarang menempel dengan tembok pembatas tol. Kios saya yang dulunya berlokasi strategis, kini sudah tak jelas. Saya adalah salah satu pihak terdampak pembebasan lahan proyek Tol Cinere-Serpong. Saya menjadi korban pembangunan jalan tol ini.

Kios saya menempel dengan tembok pembatas tol

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline