Lihat ke Halaman Asli

Teori Liberalisme

Diperbarui: 4 April 2017   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemahaman Liberalisme

Istilah “liberalisme”, berasal dari  kata latin “liber” yang berarti “ bebas”, awalnya merujuk pada falsafah kebebasan. Secara umum, istilah liberal’ ini ada, semata-mata untuk menjelaskan gerakan politik dan intelektual luar biasa ini” yang telah mendorong terciptanya peradaban modern melalui kebebasan individu, pembangunan ekonomi pasar bebas, dan pembatasan peran pemerintah. Namun, dalam perkembangan sejarahnya, “liberalisme” berubah arti sama sekali, dengan menyatakan bahwa perlunya campur tangan pemerintah didalam perekonomian. Menurut penulis sendiri “Liberalisme” adalah paham yang mewujudkan modernisasi didalam pembangunan yang siklus sejarahnya dalam pembangunan dimulai melalui kebebasan individu, ekonomi pasar bebas, pembatasan peran pemerintah, dan campur tangan pemerintah didalam pembangunan demi mewujudkan kesejahteraan melalui perekonomian.

Ada dua macam liberalisme, yakni liberalisme klasik dan liberalisme modern. Liberalisme klasik timbul pada awal abad ke -16. Sedangkan liberalisme modern mulai muncul sejak abad ke – 20.

Pembedaan versi liberalisme klasik dan versi modern muncul dalam hubungannya yang terkait pada prinsip-prinsip liberalisme yang dibawakan oleh tokoh-tokoh liberalisme klasik dan tokoh liberalisme modern.

Liberalisme Klasik

Prinsip-prinsip dari liberalisme klasik terletak pada pemikiran Jhon Locke, Hobbes,  Adam Smith, dan Spencer yang menyatakan bahwa keberadaan individu dan kebebasannya sangatlah diagungkan. Dan setiap individu memiliki kebebasan berpikir masing-masing yang akan menghasilkan paham baru. Ada dua paham yang menyangkut terhadap liberalisme klasik, yakni paham Demokrasi Politik dan Kapitalisme Ekonomi.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa setidaknya ada dua paham yang relevan atau menyangkut liberalisme klasik. Dua paham itu adalah paham Demokrasi dan Kapitalisme, dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Demokrasi dan Kebebasan

Dalam pengertian Demokrasi, termuat nilai-nilai hak asasi manusia, karena demokrasi dan hak-hak asasi manusia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan lainnya. Sebuah negara yang mengaku dirinya demokratis mestilah mempraktekkan dengan konsisten mengenai penghormatan pada hak-hak asasi manusia, karena demokrasi tanpa penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia setiap anggota masyarakat, bukanlah demokrasi melainkan hanyalah fasisme atau negara totalitarian yang menindas.

Jelaslah bahwa demokrasi berlandaskan nilai hak kebebasan manusia. Kebebasan yang melandasi demokrasi haruslah kebebasan yang positif dan yang bertanggung jawab, dan bukan kebebasan yang anarkhis. Kebebasan atau kemerdekaan didalam demokrasi harus menopang dan melindungi demokrasi dengan semua hak-hak asasi manusia yang terkandung didalamnya. Kemerdekaan dalam demokrasi mendukung dan memiliki kekuatan untuk melindungi demokrasi dari ancaman-ancaman yang dapat menghancurkan demokrasi itu sendiri. Demokrasi juga mengisyaratkan penghormatan yang setinggi-setingginya pada kedaulatan rakyat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline