Lihat ke Halaman Asli

Tulisanku yang Dikatakan Rendah Ternyata Argumentasinya Setara Pengamat Nasional

Diperbarui: 30 Oktober 2015   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tulisanku yang dikatakan rendah, standard, dan lain-lain oleh para haters baik dikompasiana dan diluar kompasiana, ternyata kualitasnya setara para pengamat, hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut:

A. Pendapat Boni Hargen Mengenai SBY PERGI TANPA MENINGGALKAN UANG
Kita sepakati dulu bahwa satu tahun pertama ini tahun percobaan dan tahun penyesuaian. Saya bilang pencobaan karena dia memulai kepemimpinan ini dengan tumpukan piring kotor, pekerjaan rumah yang rumit yang diwarisi oleh SBY. Misalnya skala fiskal sempit di APBN yang membuat dua tiga bulan pertama pemerintahan tidak bergerak karena tidak ada uang. Lalu saat yang sama muncul tekanan politik yang serius dari koalisi merah putih, memang ini situasinya sangat rumit. Perahu ini hampir karam, tetapi dia bisa keluar dari situasi yang rumit itu.

Fiskal kemudian megalami fleksibilitas, ya memang kompromi dengan oposisi tetapi kerja partai pendukung pemerintah luar biasa sehingga persoalan APBN selesai pemerintahan berjalan. Kalau tekanan politik dari oposisi kemudian bisa diredam, itu tantangan membuat pemerintah sulit bekerja.

Sumber: http://obsessionnews.com/setahun-jokowi-berhasil-meringkas-kerumitan-birokrasi/

Pendapatku:
Baca Tulisanku yang hasil pengamatanku mengenai: SBY Menolak Kenaikan Harga BBM dan SBY Pula Yang Nanti Pergi Tanpa Meninggalkan Uang Yang Cukup Untuk Kita Rakyatnya, Why Mr. President? http://www.kompasiana.com/simonmanalu/sby-menolak-kenaikan-harga-bbm-dan-sby-pula-yang-nanti-pergi-tanpa-meninggalkan-uang-yang-cukup-untuk-kita-rakyatnya-why-mr-president_54f987dea3331123668b48dd

 

B.Pendapat Siswono Yudo Husodo dan pengamat politik LIPI Syamsuddin Haris mengenai Jokowi Berani Ambil Resiko

Tak terasa sudah setahun kabinet Jokowi- JK diberi amanah rakyat untuk memimpin negeri ini. Hambatan dan rintangan telah menjadi makanan keseharian kabinet Jokowi-JK dalam mewujudkan visi besar Nawacitanya.

Berbagai prestasi telah ditorehkan selama setahun kinerja kabinet kerja melalui hasil pemetaan peluang dan potensi yang dimiliki bangsa ini selama ini dan hasil sinkronisasi dari penerjemahan grand scenario visi besar presiden jokowi melalui visi nawacita jokowi.

Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Universitas Pancasila Siswono Yudo Husodo menilai satu tahun pemerintahan Jokowi menurut kacamata pengamatannya dianggap berani mengambil langkah-langkah tepat meski beresiko. Jokowi berani mencabut subsidi BBM, dan dikucurkan ke sektor infrastruktur.

"Jokowi telah mengambil langkah tepat dengan menambah dana APBN. Membangun desa dengan harapan pembangunan merata dari desa ke pusat," tegas dia, Senin (19/10/2015).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline