Hujan deras selama 3 jam lebih kemarin sore (25 Des.) di wilayah Bekasi Timur, akhirnya membuat kondisi banjir parah di permukiman warga Irigasi Danita RW 14, Kelurahan Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Hingga sekarang (26 des. 2013) pk. 09.00 kondisi air belum surut total, masih ada genangan air setinggi betis orang dewasa. Kondisi ini menunjukkan lingkungan di perumahan tersebut dari tahun ke tahun semakin parah. Faktanya, lokasi ini awalnya pada 1990 sama sekali bukan daerah banjir, namun belakangan ini penataan tata ruang Pemkot Bekasi semakin semrawut dan amburadul, membuat lingkungan perumahan kami menjadi korban "keserakahan" Pemkot Bekasi khususnya yang menerbitkan perizinan pembangunan perumahan mewah di sisi jalan baru Under Pass, yang semula merupakan kawasan resapan air.
Karena fakta sebelum perumahan mewah yang berlokasi di sana dibangun, wilayah perumahan Irigasi Danita RW 14 Bekasi Jaya tidak separah menderita kebanjiran seperti sekarang. Banjir besar pada 2007 dan 2012 lalu saja, tidak separah seperti saat ini. Pasalnya, aliran air cepat mengalir ke sungai yang ada disekitarnya.
Sekarang, hujan sudah tidak turun sejak pk. 18.00 kemarin (25 Des), genangan air banjir masih belum surut total hingga pagi ini. Padahal di lingkungan kami sudah tersedia mesin penyedot pompa yang terus menyala 24 jam, genangan air toh belum surut juga.
Selain dampak pembangunan perumahan mewah yang lokasinya bersebelahan dengan Rusunawa di wilayah Bekasi Jaya itu, sekarang ada pembangunan jalan baru yang konon dibiayai oleh anggaran dari Provinsi Jawa Barat. Masalahnya, pembangunan jalan baru yang menggerus sisi kali (sungai) menimbulkan timbunan lumpur yang menambah kedangkalan kali sehingga memperlambat arus air banjir yang seharusnya lebih cepat mengalir.
Hal lain yang memperparah banjir, adalah adanya muara aliran kali yang menyempit di kolong Jembatan di Jl. M. Yamin, persis dekat lampu lalu lintas di perempatan jalan, yang seharusnya dibongkar dulu jembatan itu, baru kemudian dibangun jalan baru provinsi tersebut. Namun praktiknya, pembangunan jalan lebih didahulukan tanpa memperhatikan kondisi kedangkalan kali dan penyempitan aliran air di kolong jembatan tersebut.
Karena itu, Walikota Bekasi sebaiknya meninjau langsung ke lokasi banjir di perumahan kami agar bisa melihat langsung problem utama penyebab banjir parah tersebut. Jangan mendengar laporan dari Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi maupun Perum Jasa Tirta II yang tidak becus mengelola saluran kali di sisi perumahan kami tersebut.
Mumpung hari ini banjir belum surut, Walikota Bekasi segera datang tinjau langsung sehingga dapat melakukan cross check dari laporan aparat di bawahannya. Jangan sampai terjadi "Manipulasi" laporan yang terkesan bagus-bagus saja, tetapi kenyataan di lapangan membuat kesusahan masyarakat penghuni perumahan Irigasi Danita RW 14, Kel. Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H