Lihat ke Halaman Asli

Sudah Saatnya Revolusi Pertanian, Ayo Bangun Negeri Kita, Jangan Lupakan Pertanian

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

135573984880407729

Sejak berakhirnya era kepepmimpinan presiden soeharto, sektor pertanian sedikit terlupakan bahkan sangat jarat sekai diekpos. dengan minimnya perhatian dan expos membuat pertanian sedikit terlupakan dalam perhitungan ekonomi. selama ini pemerintah ahanya mengambil jalan pintas dalam memenuhi kebutuhan produk pertandian (contoh yang kemarin impor kedelai). kebijakan impor produk pertanian bukanlah solusi yang tepat dalam jangka panjang, malah akan membuat petani dalam negeri kesulitan bersaing dengan produk pertanian luar negeri. pertanian diluar negeri sudah dimodernisasi sehingga biaya produksi mereka menjadi lebih kecil. hal inilah yang menyebabkan harga mereka lebih murah meskipun barang impor, sedangkan petani dalam negeri belum dimodernisasi, masih mengunakan cara yang sama dengan beberapa dekade lalu. hal ini ngak boleh terus dibiarkan demi kelangsungan hidup para petani, mereka juga bagian dari rakyat indonesia. perubahan harus segera dilakukan, modernisasi harus segera diwujudkan. hal inilah yang mendorong beberapa pemuda dan petani memulai untuk sebuah gerakan nyata mewujudkan kesejahteraan masyarakat. mereka melakukan berbagai cara, mulai dari meminta swadaya petani yang sebagian lahanya digunakan untuk badan jalan sampai mengajukan proposal bantuan pendanaan kebeberapa instansi pemerintah. saat ini kelompok tersebut sudah memulai program awalnya. berikut sekilas reportase dan foto-fotonya: pembuatan jalan produksi pertanian ke lahan-lahan milik pertani di wilayah lereng selatan gunung sindoro, pembuatan jalan ini diharapkan menjadi awal modernisasi pertanian. pembuatan jalan ini didanai oleh dana BANSOS, TMMD, DBHCT dan Swadaya Masyarakat , dilaksanakan oleh masyarakat dengan menyewa alat berat untuk pembutan badan jalan dan pengerasan badan jalan

13557398892045922418

13557399192139965544

13557399451819104708

1355739965869270987

13557400262064552532

1355740050221681469

1355740078909243952

1355740099723263428

13557401251667630841

1355740148184279584

1355740178879035662

foto diambil sendiri oleh penulis, langsung dilokasi lo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline