Mendengar kata toilet pastinya agak aneh, kebanyakan orang akan merasa tidak nyambung dengan kata itu dengan konteks yang kita bicarakan, apalagi jika ditemukan Kecoa disana yang sedang memakan sesuatu.
Namun, sekali lagi aku ingin mengatakan bahwa toilet selalu menghadirkan inspirasi tersendiri, begitu pun juga tentang apapun yang belum kita ketahui. Kita pasti akan menemukan fakta-fakta unik dan menarik. Perpustakaan yang berantakan, mungkin kata yang paling cocok untuk toilet.
Seperti pada tulisan aku sebelumnya, artikel aku yang berjudul "Misteri di Balik Cicak di Dinding" yang juga menjadi inspirasi menulis lahir dari toilet, begitu pula artikel ini yang tidak hanya menarik namun selalu menghadirkan keunikan tersendiri tentang serangga yang dianggap menjijikan dan membuat kita bergidik.
Awalnya aku sedang mengetik di laptop, tiba-tiba merasa ingin buang air kecil, langsung menuju toilet, di depan pandangan aku ada seekor Kecoa sedang memakan temannya yang sudah tidak hidup lagi, dari sinilah aku mulai memikirkan serangga ini.
Melihat kejadian tersebut, ada satu hal yang terlintas dalam benak aku, bahwa oh ternyata bukan hanya manusia saja yang memiliki agresi kanibal. Wajar saja, selama ini kata kanibalisme yang aku pahami hanya identik dengan manusia. Ternyata sifat ini juga terdapat pada Kecoa.
Memang aku juga belum banyak mengetahui tentang sifat dan perilaku dari Kecoa. Balik dari toitel aku mencari referensi dan literatur dari berbagai sumber. Ternyata dugaan awal aku tentang Kecoa merupakan serangga kanibal, memang benarnya adanya.
Melansir dari rentokil.co.id, Kecoa merupakan serangga omnivora dan dianggap sebagai pemakan oportunistik, artinya mereka akan memakan apa saja di manapun dan kapan pun mereka menemukan makanan.
Tak hanya sisa makanan manusia, Kecoa juga suka memakan kotoran. Bahkan ketika mereka sangat lapar dan tidak ada makanan yang tersedia, mereka akan saling memakan. Sifat inilah yang menggolongkan Kecoa sebagai serangga kanibal.
Kescenderungan sifat kanibal Kecoa diyakini disebabkan oleh dua hal, yakni faktor makanan dan populasi. Ketika populasi Kecoa meningkat dan makanan menjadi langka, maka sifat kanibal Kecoa akan muncul. Tak hanya untuk mengisi perut, kanibalisme ini juga disinyalir menjadi cara Kecoa mengendalikan populasinya yang semakin meningkat.
Padahal terdengar menjijikan dan membuat orang merinding melihat Kecoa. Pasalnya, mereka kerap tinggal di tempat penuh kuman, seperti tempat sampah dan selokan. Namun fakta menarik dari fenomena Kecoa ini bisa menjadi pengetahuan bagi kita.