Lihat ke Halaman Asli

Seno Rocky Pusop

@rockyjr.official17

Kepingan Firdaus di Perbukitan Pinia

Diperbarui: 5 September 2022   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para Bocil di Kepingan Firdaus : dokpri

Saking senang dan kagum pada pandangan pertama saat jatuh cinta di tempat ini, betapa saya merasakan berjam-jam separuh suasana surga, oleh karena itu saya memberi tajuk "Kepingan Firdaus di Perbukitan Pinia" (Pieces of Paradise in the Pinia Hills).

Kedengarannya menarik untuk dikenang. Catatan ini ditorehkan berbarengan dengan perayaan hari Proklamasi Kristus dalam suatu tatanan kehidupan masyarakat yang bermukim di timur bumi Cendrawasih.

Sebuah anugerah yang indah, kasih yang begitu mulia, kuasa yang tiada taranya, telah menembus tirai-tirai kehidupan masyarakat Meck di Perbukitan Pinia.

Ketika kuasa Tuhan menjamah negeri ini, kemenangan hakiki menjadi milik masyarakat Perbukitan Pinia, maka Proklamasi Kristus di deklarasikan 50 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 9 Maret 1972 di Kepingan Firdaus yang mempesona.

Meski menakjubkan, negeri ini menerima “Kabar Baik” dengan sebuah tragedi kemanusiaan yang sama sekali tidak terpuji. Operasi militer yang berlansung terjadi pada 12 Mei 1970 sungguh pun tragis. Menjadi sejarah yang kalah, kelam dan terdiam. Masyarakat menyebutnya dengan peristiwa “Pinia Bom Tembak”.

Kedengarannya sangat sadis, jika di surga terjadi penembakan, pembantaian dan penyiksaan. Bahkan lebih mirisnya lagi suasana neraka bisa dirasakan di surga. Sesuatu yang sangat jauh dari kemustahilan dan tujuan yang mulia.

Kiranya jelas, untuk menunjukkan suasana surga di tengah tragedi kemanusiaan. Kepingan Surga menjadi pijakan dan tanah Pinia menjadi tempat Tuhan jatuh cinta pada manusia untuk menghapus segala air mata dari mata mereka.

Kendati pun demikian, sebuah pernyataan Sang Khalik dalam proses penantian yang panjang, untuk menjadi manusia seutuhnya dalam pembasuhan kuat melaui kuasa Roh Kudus dan penebusan kasih Kristus bagi semua orang dari segala abad dan zaman yang langgeng di Kepingan Firdaus.

Tuhan telah menganugerahkan segudang budaya, bahasa dan tradisi yang berkelindan, ditambah kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman flora dan fauna di dalamnya. Itulah Pinia, negeri dengan sejuta kemakmuran.

Alam Perbukitan Pinia memang telah menyediakan segala yang dibutuhkan manusia, tak kalah jauh dari surga di belahan dunia lain, langit dan bumi di tempat ini telah menjadi Mama dan Ayah bagi masyarakat Perbukitan Pinia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline