Lihat ke Halaman Asli

Hilir

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sehabis hujan

dalam hilir yang mengalir
aku berdiri
namun menunduk
menatap pantulan air
wajahku yang terdiam lesu nan resah

hey kawan!
bergeraklah!
apa yang sedang kau ratapi?
apa yang kau tunggu?

kau menunggu arus semakin deras?
hingga kau tak kuasa terseret derasnya arus dengan geliat kepanikan menjijikan?

Bergeraklah!
lakukan langkah!

tunggu apalagi?
sekarang!

jangan menyerong melawan arus
itu hanya akan membuang tenaga dan sia-sia

seronglah ikuti arus
dengan tetap kau yang kuat menentukan langkah
sehingga tak hanyut diam
dalam derasnya arus

lakukan langkah yang hebat
dengan tetap menjaga keseimbangan
sehingga kau cepat sampai

Tierra!Tierra!
Aku sampai!Aku berhasil!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline