Lihat ke Halaman Asli

Apresiasi Puisi Karya Ragil Supriyatno Samid

Diperbarui: 22 Mei 2023   02:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ragil Supriyatno Samid adalah seorang penyair yang lahir di Kupang pada tanggal 25 Januari 1979. Terkadang biasa dipanggil juga dengan nama Ragil Sukriwul. Selain menulis puisi Ragil juga menulis resesnsi buku, beberapa esai, cerpen dan pertunjukan. Beberapa diantara sedikit tulisan-tulisannya telah dipublikasikan di beberapa media cetak lokal maupun nasional dan internet.

Puisi-puisi yang telah ia ciptakan juga telah dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul AVONTUR Sekumpulan Puisi, yang terbit pada tahun 2012. Pada buku ini terdapat 53 puisi karya dari Ragil Supriyatno Samid. Berikut beberapa apresiasi terhadap puisi-puisi karya Ragil Supriyatno Samid.

1. Puisi "Lagu Tidur" karya Ragil Supriyatno Samid.

            Puisi yang ditulis oleh Ragil Supriyantno Samid pada tahun 1999 ini merupakan suatu ajakan yang dilontarkan oleh penyair untuk mengajak pembaca untuk tidur. Hal ini dapat dilihat pada frasa "tidur tidurlah". Puisi "Lagu Tidur" ini memiliki makna ajakan kepada orang yang terjaga untuk segera tidur.

2. Puisi "Ina-Ama Umbu-Rambu" karya Ragil Supriyatno Samid.

            Puisi yang ditulis oleh penyair pada tanggal 20 juli 1999 setelah kerusuhan yang terjadi di Kota Kupang. Puisi ini berisikan suatu harapan dari sang penyair agar terjadinya perdamaian dalam masyarakat kota Kupang kala itu yang sedang terjadi kerusuhan. Puisi "Ina-Ama Umbu-Rambu" ini dibuka dengan keharmonisan yang ada pada masyarakat Kota Kupang.

dibawah terik sang surya

diatas grsang tanah

batu batu karang dan hamparan pantai

aku mulai bernafas dan merangkak

berlari bersama umbu tak lupa ama merangkul

disanding ina dan merdunya senandung rambu

kami berlagu hingga rumputan kering menyegar

menatap keharmonisan itu

Pada bait selanjutnya penyair mengambarkan bagaimana awal mula kerusuhan yang terjadi saat itu, yaitu :  

tiba tiba atau mungkin perlahan

kabut pekat menggiring buta sepasukan

awan hitam yang menyirami bumi dengan

angkara bersama kebengisan purba

Pada bait yang selanjutnya berisikan pengharapan penyair  kepada yang maha kuasa  dan juga harapan sang penyair untuk masyarakat kota Kupang untuk berdamai, yaitu : 

o, sang maha kuat, tendanglah badai ini

usir kepekatan ini

mari kita hembus nafas perlahan

tenangkan angin

3. Puisi "Sajak Kepada Kawan" karya Ragil Supriyatno Samid.

Puisi "Sajak Kepada Kawan" ini ditulis oleh penyair untuk kawan yang telah dianggap seperti saudara kandung oleh sang penyair. Puisi ini berisikan ajakan dari sang penyair kepada sahabatnya bahwa jangan pernah risau akan panasnya matahari dan keringnya tanah di pulau karang. Yang menarik dari puisi ini adalah terdapatnya sajak yang ditulis dalam kurung oleh sang penyair, yaitu :

(baiknya kita bertemu di muara, saudaraku)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline