Lihat ke Halaman Asli

Kala Hujan Turun

Diperbarui: 13 Januari 2025   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala Hujan Turun
Karya : Sim Chung Wei

Titik hujan jatuh perlahan,
membasuh permukaan bumi,
seperti waktu yang menghapus jejak hari
demikian hujan menghapus jejak diatas tanah

Namun di balik tirainya yang dingin,
Kenangan lama datang menyelinap,
diam-diam menggenggam sukma yang dingin
membangkitkan kenangan lama

Ingat langkah-langkah di jalan basah
ketika tawa kita melebur dalam irama hujan.
kau di sana, dengan mata yang bercerita
entang mimpi yang pernah kita rajut bersama

Tetes demi tetes, hujan memainkan melodi,
seperti bisikan masa lalu yang enggan pergi
ada kehangatan di balik dinginnya
ada juga luka yang masih terasa.

Hujan sangatlah mengerti perasaan
kenangan tak akan pernah benar-benar mati.
ia hadir bersama aroma tanah,
menghidupkan cinta yang berbayang

Dan aku berdiri di sini,
di bawah langit yang menangis,
menerima bahwa waktu terus mengalir
hujan akan reda, seperti kenangan yang pudar,

Jakarta, 13 Januari 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline