Lihat ke Halaman Asli

Desember Penuh Rindu

Diperbarui: 27 Desember 2024   00:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Desember Penuh Rindu
Karya : Sim Chung Wei

Di bulan terakhir ini
angin membawa kisah
jejak langkah di kabut pagi
meninggalkan jejak basah

Aku menghitung waktu,
detik-detik maju berdetak
seperti harapan yang merindu
meredup dalam dingin Desember.

Cinta, kau adalah lagu tanpa nada
menyeruak dari sunyi malam berlalu
mengalir dalam gemerisik daun yang kian mereda
lalu lenyap di sela-sela rindu pilu

Langit abu-abu berbisik tentang jarak
dan matahari enggan menampakkan hangat
tapi di hatiku, cinta adalah cahaya menyeruak
yang tak pernah waktu yang padat

Aku menuliskan namamu di kaca yang beku
tapi ia perlahan pudar, dibawa nafas Desember
seperti kenangan yang tak mau pergi berlalu
meski hati sudah dibuang beratus kilometer

Jika esok Januari datang dengan warna baru
akankah cinta ini tetap setia?
atau hanya menjadi cerita lalu
yang ditinggalkan Desember bersama rahasia?

Jakarta, 27 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline