Lihat ke Halaman Asli

Gelisah Kalam Malam

Diperbarui: 20 Desember 2024   00:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelisah Kala Malam
Karya : Sim Chung Wei

Malam memeluk bumi dalam sunyi,
bulan bersaksi di langit yang sepi.
bintang berkeip seolah bernyanyi
Tapi hati ini penuh resah tak terperi.

Apakah ini jalan yang kutempuh?
dalam gelap malam ku bertanya
atau hanya bayang-bayang yang kabur dan rapuh?
adakah pelita penuntun dengan terang menyala?

Kegelisahan menari di dada,
doaku terhempas tertahan langit-langit
seperti ombak memukul pantai tanpa jeda.
mencari jawaban di balik takdir yang rumit.

"Tuhan, tuntunlah aku," lirihku dalam diam,
"Dalam gelap ini, jangan biarkan aku tenggelam.
berikan cahaya-Mu, pelita di malam kelam
Agar gelisah terbungkam diam

Malam menjadi saksi pergulatan jiwa,
tapi harapan merekah seperti embun pagi tiba.
dalam doa, kegelisahan berubah makna,
menjadi langkah awal menuju kasih anugrah-Nya

Jakarta, 19 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline