Lihat ke Halaman Asli

Rindu Mamah

Diperbarui: 28 Desember 2024   18:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rinduan Mamah
Karya : Sim Chung Wei

Mah, di mana dirimu kini?
jejakmu hilang pagi yang sunyi.
namun, hatiku tak pernah bisa lari
dari bayanganmu yang tetap abadi

Tanganmu yang dulu penuh kasih,
Menyeka air mata dan membelai rambutku.
memberi rasa aman tanpa pamrih
kini tak ada yang menggantikan pelukanmu.

Mah, aku merindukan suaramu,
yang lembut menenangkan setiap kecemasan.
terkadang omelan dan nasihatmu
membuatku malas mendengarkan

Biar waktu berlalu, aku tetap menanti,
sebuah senyumanmu yang tak pernah terhapus.
engkau pribadi yang selalu di hati
meski ragamu telah pupus

Pada tiap malam yang gelap,
aku berbicara dalam doa yang sunyi.
terkadang dada terhimpit pengap
mengalun bagai suara merdu nyanyi

Mah, kau tak pernah pergi dariku
Kau selalu ada dalam kenangan malam
kau ada dalam setiap hela napasku,
dalam kenangan yang tertanam

Jakarta, 17 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline