Rinduan Mamah
Karya : Sim Chung Wei
Mah, di mana dirimu kini?
jejakmu hilang pagi yang sunyi.
namun, hatiku tak pernah bisa lari
dari bayanganmu yang tetap abadi
Tanganmu yang dulu penuh kasih,
Menyeka air mata dan membelai rambutku.
memberi rasa aman tanpa pamrih
kini tak ada yang menggantikan pelukanmu.
Mah, aku merindukan suaramu,
yang lembut menenangkan setiap kecemasan.
terkadang omelan dan nasihatmu
membuatku malas mendengarkan
Biar waktu berlalu, aku tetap menanti,
sebuah senyumanmu yang tak pernah terhapus.
engkau pribadi yang selalu di hati
meski ragamu telah pupus
Pada tiap malam yang gelap,
aku berbicara dalam doa yang sunyi.
terkadang dada terhimpit pengap
mengalun bagai suara merdu nyanyi
Mah, kau tak pernah pergi dariku
Kau selalu ada dalam kenangan malam
kau ada dalam setiap hela napasku,
dalam kenangan yang tertanam
Jakarta, 17 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H