Tadi pagi, 4 Februari 2023, saya membantu istri dengan berbelanja kebutuhan pokok di pasar tradisional. Kegiatan rutin setipa sabtu pagi untuk berbelanja kebutuhan rmah tangga, terutama sayuran segar. Memang hari ini saya berangkat agak siang, karena kondisi fisik yang kurang fit.
Saat di perjalanan pulang dari pasar, saya terjebak macet, dalam hati bertanya : Ada apakah? tidak biasanya jalanan ini macet dan dipenuhi odong-odong."
Dari kerumunan saya melihat kepala ondel-ondel dan musik tanjidor khat betawi. Bertambah penasaran, ternyata di
belakang sepasang ondel-odel ada seekor kuda yang ditunggangi seorang bocak laki-laki. Oh ternyata ada arak-arakan pengantin Sunat. Ingin rasanya mengambil foto dan menjadikannya sebagai tulisan, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan. Maka saya
pn yanya bisa menuliskannya saja.
Selama ini ondel-ondel, saya lebih sering melihat dijadikansebagai alat untuk mengamen. Menurut pengetahuan dan dari beberapa literasi yang saya baca, boneka Ondel-ondel ini dibuah sepasang dengan ukuran sekitar 2,5 meter, yang dalam pertunujannya di pakai oleh seseorang yang masuk ke dalam boneka tersebut.
Dari pencarian di internet, ditemukan bahwa makna dari kesenian ondel-ondel adalah sebagai simbol dari perlindungan dan kekuatan. Menurut kepercayaan Betawi, ondel-ondel dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan serta keberkahan. Oleh karena itu, ondel-ondel sering dipakai dalam berbagai acara tradisional, seperti upacara pernikahan, khitanan, dan festival budaya. Kesenian ondel-ondel mengalami sedikit pergeseran fungsi yan semula untuk acara pernikahan aau khitanan, menjadialat untuk mengamen.
Semoga kesenian ini tetap lestari tanpa mengalami penurunan nilai dan makna awalnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H