Lihat ke Halaman Asli

Pengalaman Menanda Tangani Buku Perdana

Diperbarui: 12 Oktober 2023   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

salah satu pembeli buku yang meminta tanda tangan-dokpri

Meminta tanda tangan pada halaman pertama sebuah buku dari penulisnya langsung, memberikan pengalaman dan kenangan tersendiri. Seperti layaknya seorang penggemar terhadap idolanya, demikian juga pembaca dengan para penulis yang mereka kagumi.

Akhir tahun 2022, tepatnya bulan Desember, diluar perkiraan saya, buku pertama saya berhasil diterbitkan melalui penerbit Indie, Madza Media, Malang dengan QRCBN 62-1122-9026-155. Menjadi salah satu buku yang sudah terdaftar resmi untuk dipublikasikan.

Karena belum terlalu percaya diri dengan karya perdana ini, saya melakukan pre order, untuk mengetahui seberapa ekseplar buku yang perlu saya cetak. Karena proses pemesanan saya sebar di media sosial, maka pemesannya bukan hanya dari teman dekat secara lokasi, tetapi ada juga rekan-rekan yang memesan dari luar pulau Jawa.  

bersama seorang ibu yang membeli buk saya-dokpri

Ada rekan-rekan yang ternyata berminat membeli buku saya sekaligus meminta saya untuk membubuhkan tanda tangan di halaman prancis. Halaman ini sering juga dianggap halaman paling awal dalam sebuah buku. Umumnya hanya memuat judul buku saja baik berupa teks polos atau ditambahkan beberapa ornamen di sekelilingnya.

Awalnya saya tidak menyangkan akan ada yang meminta tanda tangan,  terutama rekan-rekan yang bukunya saya kirimkan lewat paket karena kendala jarak dan waktu. 

Ternyata  diluar dugaan buku perdana yang akhirnya saya pesan dicetak sebanyak 40 ekseplar dengan beberapa catatan dibubuhi tanda tangan. Ada juga yang saya serangkan secara langsung, dan langsung di todong untuk membubhkan tanda tangan.

Pengalaman, meski masih bisa dihitung jari, mungkin suatu saat saya akan diminta membubuhkan tanda tangan pada berpuluh-puluh, atau mungkin beratus-ratus halaman prancis. hehehehe.

Pengalaman ini hanya sekedar cerita dan untuk memotivasi diri menghasilkan karya yang lebih baik. Bukan untuk menyombongkan diri. Sebagai penulis pemula ini merupakan langka awal untuk saya bisa mengintrospeksi diri dan pengingat untuk tetap rendah hati meski dimintai tanda tangan, bukan berarti karya yang dihasilkan telah sempurna. Jadikan hal ini sebagai pemicu dan tangung jawab moral memberikan yang berbaik.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline