Lihat ke Halaman Asli

Ekosistem Penerbitan Buku

Diperbarui: 10 Oktober 2022   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

flayer Pelatihan Belajar Menulis gel. 27 pertemuan ke-22. 

Ekosistem Penerbitan Buku

dok-Joko Irawan Mumpuni

Dalam menerbitkan sebuah buku, diperlukan kolaborasi berbagai pihak. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Joko Irawan Mumpuni, pada pelatihan Belajar Menulis gelombang 27, pertemuan ke-22, pada tanggal 10 Oktober 2022.

Selain penulis sebagai pembuat draft tulisan, penerbit juga berkolaborasi dengan editor, ilstrator, desain grafis, layouter, dan juga bagian pemasaran. Terlebih pada penerbit Mayor yang sudah punya nama. 

Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan buku ini berkolaborasi untuk  melahirkan ide kreatif dalam terbentuknya sebuah buku, hingga dicetak dan dipuiblikasikan.

Semua pihak ini, menjadi bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini. Di hari mendatang akan bertambah insan-insan kreatif bidang lain yang akan berkolaborasi seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang saat ini sudah mengarah pada Publisher 5.0, dimana penerbitan buku memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya-karya kreatif dalam bentuk e-book.

Barulah setelah siap, buku dipasarkan agar sampai kepada pembaca. Bentuk pemasaran buku dan strateginyapun sudah berkembang mengikuti perkembangan jaman dan teknologi

Semua pihak yang terlibat dalam penerbitan buku ini membentuk ekosistem penerbitan. secara sederhana dapat digambar kan sebagai berikut :

bagan ekositem Penerbitan - Joko Irawan Mumpuni

Ekosistem ini saling berkaitan dan semuanya bersimbiosis untuk terwujudnya tujuan penerbitan, yang dapat memberikat manfaat kepada semua pihak. Bagi penulis sendiri menulis dapat memberikan kepuasan secara spiritual maupun secara materi.

Sirkus sepeti pada bagan di atas jika berjalan dengan baik akan meciptakan budaya membaca dan menulis yang baik. Secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Karena menurut data yang diperoleh bahwa minat baca dan minat tulis Bangsa Indonesia ini masih termasuk rendah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline