Jadi terheran heran saja lihat para tokoh PSSI itu lantang berteriak bahwa KLB itu harus sesuai statuta.Lha FIFA saja baru saja direformasi.Lha sebagai bawahan FIFA tentu PSSI tidaklah lebih baik.Dan ada sejarah yg pernah terjadi pada dunia sepakbola kita.
Ini berita lama tahun 2013
La Nyalla: FIFA Langgar Kesepakatan
Tampak jelas siapakah sebenarnya KETUM PSSI saat ini,pada saat itu tahun 2013 saja FIFA dilawannya.
Bapak Agum terlihat bijak dengan mengatakan bahwa KLB harus sesuai FIFA,padahal ini hanya siasat lama saja. Pada saat statuta fifa itu berbeda dengan kelompok LNM maka tetap saja dilawannya.Jadi Bapak Agum ini sebaiknya kembali saja ke entitasnya karena sepakbola butuh orang orang muda.Lihatlah pelatih pelatih dunia saat ini dilatih oleh orang orang muda. Kebijaksanaan pak Agum untuk legowo dan tidak lagi terlibat di dunia sepakbola akan memberi kesempatan pada generasi muda bekerja.
Bila KLB jadi digelar maka sudah dipastikan LNM akan terlengserkan dan juga orang politik dari parpol yg tetap bercokol di dunia olahraga ini.FIFA mengharamkan sekali orang politik terlibat dalam sepakbola.
Inilah teka teki yg telah berumur beberapa dekade dan dikuasai oleh para mafia.Mereka tak peduli pada prestasi yg mereka mau adalah bisnis.Mereka lupa bahwa olahraga sukses karena bertahan pada nilai keadilan dan sportivitas. Tak kalah mengherankan adalah ikut sertanya Mantan Presiden yg setelah 10 tahun saja tak mampu mengangkat prestasi PSSI.
Kita percaya pak JOKOWI akan menunjukan ketegasannya dan kebijaksanaannya... Tak ada yg bisa mengintervensi Presiden bahkan Mantan Presiden sebelumnya.
Mari kita saksikan kembali cerita2 pergumulan mafia dan para olahragawan kita....