Lihat ke Halaman Asli

Pemanfaatan Artificial Intelligence dalam Dunia Kesehatan

Diperbarui: 3 April 2024   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Dengan bantuan teknologi, kehidupan manusia terus berkembang. Kehidupan manusia sudah sangat diuntungkan oleh teknologi saat ini. Karena kecerdasannya yang dapat membantu manusia dalam banyak hal, kecerdasan buatan (AI) menjadi populer saat ini. AI diciptakan oleh manusia dengan mengintegrasikan kumpulan data. Hadirnya teknologi ini pasti akan berdampak positif maupun negatif pada manusia. Orang-orang di zaman modern harus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Kesehatan adalah salah satu industri yang terkena dampak dari era teknologi ini. (Prastika, 2024)

Sementara, AI tidak dapat segera menggantikan peran manusia dalam industri, ia berfungsi untuk mendukung kinerja manusia. Oleh karena itu, SDM perlu mengembangkan kopentensi, yaitu kompetensi yang AI tidak dapat capai, seperti meningkatkan soft skill manusia. (Devianto, 2020)

Penemuan  dan  pengembangan  obat  adalah  salah  satu  kegiatan  sains  translasi terpenting  yang  berkontribusi  terhadap  kesehatan  dan  kesejahteraan  manusia.  Namun, pengembangan obat baru adalah proses yang sangat kompleks, mahal, dan panjang yang biasanya  menelan  biaya  2,6  miliar  USD  dan  memakan  waktu  rata-rata  12  tahun. Bagaimana  mengurangi  biaya  dan  mempercepat  penemuan  obat  baru  telah  menjadi pertanyaan  yang  menantang  dan  mendesak  di  industri.  Kecerdasan  buatan  (AI)  yang dikombinasikan   dengan   teknologi   eksperimental   baru   diharapkan   dapat   membuat perburuan  obat-obatan  baru  menjadi  lebih  cepat,  lebih  murah,  dan  lebih  efektif.  Kami membahas di sini aplikasi AI yang muncul untuk meningkatkan proses penemuan obat. (Chan, 2019)

Mengingat bahwa lokasi pelayanan kesehatan adalah salah satu database utama, data kesehatan juga menjadi perhatian utama. Ada kemungkinan kesulitan menemukan informasi pasien atau bahkan kehilangan rekam medis. Apakah data ini dapat memengaruhi keberhasilan perawatan pasien dan pengobatan mereka?Sangat penting bahwa teknologi AI dapat menghubungkan titik data dengan lebih cepat. Untuk membuat rencana perawatan yang paling efisien, data rekam medis pasien dapat dianalisis lebih cepat.RME(Rekam Medik Elektronik) mengandung banyak data penting bagi profesional kesehatan, seperti riwayat penyakit, alergi, hasil tes laboratorium, dan catatan medis lainnya. Salah satu manfaat utama AI dalam RME adalah kemampuannya untuk menganalisis data secara cepat dan akurat. (Harianus, 2023)

Sementara ada pro dan kontra terkait AI, penelitian yang dilakukan oleh Teng M et al. menemukan bahwa siswa kedokteran sangat menyukai AI, meskipun mereka khawatir bahwa itu akan mengancam karir mereka di masa depan. Namun, selama tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan yang lebih efektif dan efisien, mereka bersedia untuk mendukung dan berharap diskusi tentang AI akan berlanjut. (Teng et al., 2022)

AI memainkan banyak peran dalam kemajuan teknologi di bidang kesehatan. Cepat atau lambat, semua potensi AI akan berdampak positif, asalkan pemangku kepentingan dan praktisi mendukungnya. Teknologi AI dapat melakukan lebih banyak lagi dalam bidang kesehatan berdasarkan tingkat efektivitas dan efisiensi sumber daya manusia, biaya yang dikeluarkan oleh pihak pemberi pelayanan kesehatan, kemudahan yang ditawarkan oleh praktisi kesehatan, terutama dokter, dan faktor lainnya. Pada akhirnya, untuk meningkatkan informasi dan keilmuan, penelitian dan pengembangan AI perlu dilakukan untuk memperluas peran yang dapat dimainkannya dalam bidang kesehatan. Namun, penerapan AI dalam bidang kesehatan menghadirkan tantangan, seperti menjaga privasi data dan kepercayaan pasien terhadap teknologi. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk memastikan bahwa AI dapat diterapkan dalam bidang kesehatan dengan manfaat maksimal dan risiko minimal.

DAFTAR PUSTAKA

Chan,S., Shan, H., Dahoun, T., Vogel,H. (2019) Shuguang YuanData  Trends in Pharmacological Sciences, Volume 40, Issue 10, Pages 801H.C.

Devianto, Y., & Dwiasnati, S. (2020). Kerangka kerja sistem kecerdasan buatan dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Indonesia. IncomTech: Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, 10(1), 19-24

Harianus,  Z.  (2023). PERAN  ARTIFICIAL  INTELLIGENCE  DALAM  PENGELOLAAN RME. Aido Health. https://aido.id/health-articles/artificial-intelligence-pengelolaan-rme/detail

 Prastika, N. D., Anjarwati, D., Awaliah, M. A. S., Hartandi, D., Rahmadani, A., & Erika, F. (2024). Kajian Literatur Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelligence untuk Meningkatkan Keterampilan Abad 21 Siswa dalam Pembelajaran Kimia. Jambura Journal of Educational Chemistry, 6(1), 47-60

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline