Hi Manusia!
Kini bersama aku Simanusia, kita akan menelusuri kata-kata di Negeri Sakura loh...
Yupp sesuai judulnya, aku akan membahas sebuah novel best seller Internasional dari Jepang yang berjudul Keajaiban Toko Kelontong Namiya. Novel ini sendiri ditulis oleh Keigo Higashino, salah satu penulis paling populer di Jepang yang sudah menulis banyak novel dengan hasil penjualan hingga ratusan juta eksemplar di seluruh dunia. Wahh.. keren banget yaa Pak Keigo ini. Maka jangan heran kalau karya-karya beliau juga sudah banyak diadaptasi menjadi film dan serial televisi di berbagai negara.
Sebelum nya kita lihat dulu yukk cover bukunya yang cantik.
Dengan perpaduan warna biru langit di malam hari membawa pembaca kepada suatu malam di tanggal 13 September dengan berbagai cerita. Setiap BAB nya mampu menyihir menjadi satu kesatuan dan berhubungan satu sama lain.
Cerita ini dimulai ketika ada tiga pemuda nakal bersembunyi di toko kelontong tak berpenghuni setelah melakukan pencurian. Sepucuk surat misterius mendadak diselipkan ke dalam toko melalui lubang surat. Surat yang berisi permintaan saran. Sungguh aneh. Bagaimana mungkin pemuda yang melakukan kejahatan dengan tanpa malunya memberikan petuah kepada seseorang entah di penjuru dunia mana.
Namun, surat aneh itu ternyata membawa mereka dalam petualangan melintasi waktu, menggantikan peran kakek pemilik toko kelontong yang menghabiskan tahun-tahun terakhirnya memberikan nasihat tulus kepada orang-orang yang meminta bantuan.
Hanya satu malam, dan seolah dunia menjadi milik mereka bertiga.
Bagi kalian pecinta novel fantasi dan time traveler sangat aku rekomendasikan untuk membaca buku ini. Buku ini membawakan alur yang tidak mudah ditebak sehingga tidak akan bosan saat membacanya. Karena setiap tokohnya memiliki berbagai karakter yang menarik.
Satu pelajaran yang dapat aku ambil dari buku ini yaitu, beberapa orang ketika sedang curhat mengenai masalahnya kepada orang yang bahkan belum mereka kenal adalah mereka hanya butuh tempat bercerita, seseorang yang bisa mendengarkan dengan baik tanpa membandingkan dengan ceritanya sendiri yang 'katanya' lebih buruk dari itu "Masih mending, aku malah bla bla bla". Point penting lainnya adalah mungkin mereka bercerita bukan untuk meminta pendapat, melainkan pembenaran untuk apa yang akan dilakukannya.
Okayy!! Kalau kalian penasaran tentang buku ini, langsung baca yaa^^