Menghadapi pelaksanaan ujian madrasah/sekolah, guru seharusnya memiliki kemampuan menyusun soal ujian yang berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dengan dibekali soal HOTS siswa diharapkan memiliki kecakapan abad 21," ungkap Soleh Hudi Martono, S.Pd, guru mata pelajaran Bahasa Inggris MAN 1 Sleman seusai mengikuti sosialisasi teknik penulisan soal Ujian Madrasah (Umad). Kegiatan dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun soal yang diselenggarakan oleh Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman berlangsung di Aula lantai 3, Selasa (1/3/2022)
Menurut Soleh, hadir sebagai narasumber (narsum), Isni Kurnia Romadhoni, S.Pd.,M.Sc.,guru matematika dari salah satu Madrasah Aliyan Yogyakarta. Narsum memaparkan bahwa instrumen berbasis HOTS mempuyai beberapa karakteristik. "Karakteristik soal bebsais HOTS mempunyai karakter 1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, meminimalkan aspek mengingat dan memahami 2. Berbasis permasalahan kontekstual 3. Stimulus menarik 4. Tidak rutin 5. Kebaruan,"papar Isni
Narsum juga menyampaikan bahwa ciri-ciri soal HOTS,1.Transfer satu konsep ke konsep yang lain 2. Memproses dan menerapkan informasi 3. Mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda 4. Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah 5. Menelaah ide dan informasi secara kritis,
"Penerapan intrumen berbasis hots ini, siswa pada abad 21 diharapkan mempunyai kecakapan yang terintegrasi dalam kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta penguasaan Teknologi Informasi (TIK) dapat dikembangkan melalui: (1) Kecakapan berpikir kritis dan pemecahan masalah (Critical Thinking and Problem Solving Skill; (2) Kecakapan berkomunikasi (Communication Skills); (3) Kecakapan kreatifitas dan inovasi (Creativity and Innovation); dan (4) Kecakapan kolaborasi (Collaboration). Keempat kecakapan tersebut telah dikemas dalam proses pembelajaran kurikulum 2013. Siswa memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan global, atau dengan kata lain pendidikan dapat menciptakan masyarakat terdidik yang di masa depan nanti dapat bersaing dengan negara lain," lanjutnya
"Soal berbasis HOTS merupakan instrumen untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Penilaian berbasis HOTS merupakan penilaian yang dalam pengerjaanya memerlukan kemampuan analisis yang tinggi. Penilain ini juga menuntut siswa untuk berpikir dengan kemampuan menganalisa, mengevaluasi, dan mencipta," tambahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H