Lihat ke Halaman Asli

Simahir Pakpahan

Mahasiswa Paksa Sarjana di Universitas Kehidupan

A Confession of Primary School Teacher

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Anak murid membandel atau bikin masalah dikelas jika satu dua kali ditegor tidak didengar, langsung akan saya tinggalkan dan pergi keluar ruangan. Daripada saya emosi dan naik spaning, saya suruh mereka buka halaman sekian, belajar sendiri."


"Atau ketika praktek Olahraga di lapangan murid-murid pada ribut dan susah diarahkan; saya langsung suruh ambil bola kaki atau bola kasti (perempuan). Ya bermain sendiri, kita hanya mengawasi dari jauh. Everybody Happy, hehe."


"Habis mau gimana lagi?"


"Anak SD jaman sekarang sudah pada susah diajar, bahkan suka mengadu berlebihan kepada orangtua jika dikerasi atau dihukum guru."


"Kebanyakan orang tua pun sudah terlalu mengagungkan HAM dan perlindungan anak, hingga banyak yang sampai mengadukan guru ke pihak berwajib."


"Entahlah mereka kebanyakan nonton TV dan sinetron."


"Itu makanya saya dan banyak teman-teman guru tidak berani menghukum anak murid dengan fisik. Takut diprotes orangtua, apalagi sampai berurusan dengan wartawan atau pihak berwajib."


"Sudahlah gaji tak seberapa, ngapain musti pusing mikirin anak orang kalau susah diatur?"


Pak AFS, seorang guru PNS mengajar bidang studi Penjaskes disebuah Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

[*]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline