Lihat ke Halaman Asli

Tarif Listrik Dongkrak Inflasi Jember 0,43 Persen

Diperbarui: 16 Februari 2016   00:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

JEMBER-Sepanjang bulan Januari dan Februari 2016 ini  pencatatan inflasi Kabupaten Jember memang tidak tinggi, bahkan data yang diberikan oleh Kasi Distribusi Badan Pusat Statistik Jember, Ahmad Iswardi kepada Jawa Pos Radar Jember jelas disampaikan bahwa saat ini Jember menduduki inflasi terendah kedua setelah Kabupaten Probolinggo, selasa (9/2).

Menurut Iswardi, angka infasi Kabupaten Jember sebesar 0,43 persen tersebut merupakan terendah kedua di Provinsi Jawa Timur. “Keberhasilan akan rendahnya angka inflasi Kabupaten Jember tentu karena peran semua pihak,” tegasnya.

Disamping itu, juga dijelaskan bahwa sumbangan inflasi yang cukup besar di Kabupaten Jember adalah tarif listrik. Hal ini terjadi karena dicabutnya subsidi listrik untuk masyarakat tidak mampu golongan R1 900 Volt Ampere (VA). “Tingginya inflasi listrik disebabkan pencabutan subsidi listrik bagi masyarakat menengah ke bawah oleh pemerintah,” ujar Iswardi saat ditemui di ruangannya.

Dari sekian banyak sumbangan inflasi yang ada hanya tarif listrik yang menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kabupaten Jember dibandingkan dengan komoditas penyumbang inflasi lainnya seperti kenaikan harga bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, tomat sayur dan tarif kereta api.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline