Lihat ke Halaman Asli

Hari ke-39 Adem Ayem Pertanian

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ini bukan suatu ketika, bukan juga pada jam yang menentu. Tapi ini merupakan sebuah kejadian, komisariat organisasi yang konon katanya “besar”. Dan sekarang masih saja berlangsung ivent yang dipentingkan itu, pelaksanaan musyawarah anggota komisariat. Ya, momentum kongres kecil-kecilan kalau saya bilang, haha... soalnya biasa-biasa saja tuh, gak tegang-tegang amat! Tulisan ini utamanya saya tujukan kepada para elite komisariat yang, akan menyudahi masa kepengurusannya, wa bil khusus saudara ketua umum. Muncul begitu saja, paparan tentang apa yang disebut kebobrokan, keterpurukan dari akibat adem ayem ini. Semua digemparkan, kita tahu, sekarang adalah hari ke-39 rapat anggota komisariat pertanian.
Banyak opini menarik yang berkembang selama ini perihal pertanian, tentang rapat anggota komisariat (RAK) dan segala hal yang terjadi. Apa gerangan yang sebenarnya? Dalam prosesnya tak ada gelora yang berapi-api, seakan-akan tidak ada niatan untuk merampungkan kegiatan tersebut, alhasil kemoloran waktu terjadi. 19 april lalu merupakan openingnnya, tetapi hingga tulisan ini dipublikasikan belum ada inisiasi dari pengurus untuk melanjutkan rapat tersebut. Berlalu lama, berhari-hari pertanian adem ayem saja. Huft
Dari ulasan diatas sungguh memprihatinkan, menyaksikan komisariat yang berusia ini harus mengalami perubahan yang demikian, hal ini menggambarkan betapa pentingnya kehadiran sang revolusioner, sosok pembaharu yang dapat memperbaiki pertanian dikepengurusan kedepannya. Tapi apa boleh buat, tidak ada kepastian dalam politik, harapan seseorang tak selamanya berbuah manis, apa lagi jaminan. Kalau boleh saya merumuskan, ego membuat semua ini menunda-nunda, membuat langkah yang mengantarkan pada ketidakpastian. Meskipun memang pada akhirnya juga akan selesai.[]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline