ANTISIPASI, AFILIASI, ALTRUISME, SELF ASSERTION, SELF OBSERVATION
Menurut Taylor (Smet, 1994), manajemen stres (coping) adalah upaya individu untuk mengatur jarak antara tuntutan (baik pribadi maupun lingkungan) dan sumber daya yang digunakan untuk mengatasi situasi stres .
Coping merupakan serangkaian transaksi antar individu yang tidak hanya memiliki sumber daya dan kebutuhannya sendiri, namun juga sumber daya, nilai, komitmen, dan kesatuan lingkungan di mana ia tinggal. Coping bukanlah suatu tindakan yang dilakukan oleh individu, melainkan kumpulan respon yang terjadi setiap saat dan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan individu tersebut (Yanny, dkk, 2004). Dan diantaranya coping yaitu :
1. Antisipasi
Antisipasi berkaitan dengan kesiapan mental seseorang dalam menerima suatu stimulus. Ketika seseorang mengantisipasi konflik emosional atau pemicu stres internal atau eksternal, mereka dapat mengantisipasi akibat dari konflik atau stres tersebut dengan menawarkan alternatif respons atau solusi yang paling tepat.
2. Afiliasi
Afiliasi mengacu pada kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dan berteman dengan orang lain. organisasi mitra membantu individu yang mengalami konflik di dalam dan di luar . Anda dapat mencari sumber daya dari orang lain untuk mendapatkan dukungan dan bantuan. Metode coping afiliasi ini mencakup kemampuan untuk berbagi masalah yang mereka hadapi dengan orang lain, yang secara tidak langsung bertanggung jawab atas masalah/konflik/stres yang mereka hadapi.
3. Altruisme
Altruisme merupakan bentuk coping dengan mendahulukan kepentingan orang lain. Memenuhi kebutuhan orang lain mengalihkan konflik yang mengakibatkan stres internal dan eksternal. Altruisme berbeda dengan tindakan pengorbanan diri, yang merupakan ciri mekanisme yang membentuk reaksi pertahanan ego.
Dalam tindakan pengorbanan diri, kita merasakan kepuasan ketika kita mengalami sendiri apa yang orang lain alami atau lakukan untuk orang lain. Dalam berbagai keyakinan/agama, altruisme mempunyai nilai yang tinggi sebagai perwujudan kedewasaan spiritual manusia.
Mengorbankan dan memberikan diri untuk orang lain adalah nilai universal, dan orang yang dapat menunjukkan perilaku altruistik dianggap sebagai pahlawan kemanusiaan. Gandhi, Suster Teresa, Martin Luther King, dan banyak lainnya mungkin merupakan perwujudan dari tindakan altruisme ini.