Salah satu opinion leader di Indonesia adalah Nadhifa Allya Tsana yaitu seorang penulis muda hebat, dan juga podcaster. Ia kerap dipanggil Tsana atau Paus (Tsana sering di panggil Paus oleh para penggemarnya karena paus sendiri merupakan salah satu tokoh pada buku yang ia tulis). Tsana ini adalah sosok dibalik Rintik Sedu yang memiliki 2,5 juta followers instagram. Tsana beragama islam. Umur 24 tahun. Lahir pada 4 Mei 1998 di Jakarta. Tsana memulai karirnya dengan menulis novel. Tsana tergolong penulis muda yang sukses. Berkat karyanya ia menjadi idola generasi Z.
Tulisan Tsana ini pada umumnya menceritakan seputar kehidupan seseorang yang seumuran dengannya. Hal ini dikarenakan ia selalu melihat hal disekitarnya ketika menulis dan membuat podcast. Sehingga, hasil tulisannya juga menjadi relateable dengan pembacanya, atau sang pembaca dapat menikmati dan terhubung dengan cerita maupun prosa yang ia tulis dan sampaikan melalui podcast.
Pada awalnya Tsana hanya membuat konten di akun yang bernama @rintiksedu yaitu nama pena atau nama samaran agar orang tidak mengetahui sosok Tsana. Hingga pada akhirnya Tsana membuat akun Instagram pribadinya yaitu @ntsana. Ia juga aktif di twitter.
Nama Tsana mulai dikenal banyak orang sebagai penulis kata- kata dan quotes yang sering beredar di akun media social. Ia juga merupakan penulis best seller yang sudah menulis banyak buku. Ada 7 buku yang telah berhasil ditulisnya, diantaranya: Gezz dan Ann #1 (2017), Geez Ann #2 (2017), Buku rahasia Gezz (2018), Buku Minta Dibanting (2020), dan Geez dan Ann #3 (2020). Karya- karya nya tersebut sampai dijadikan series dan film layar lebar.
Tidak hanya menulis, Tsana pun akhirnya mencoba hal baru dengan membuat podcast di Spotify yaitu Rintik Sedu. Karena sangat digemari banyak orang dan talentanya yang luar biasa Rintik Sedu menjadi nomor satu di Spotify Indonesia. Dalam hal podcast saya sangat menyukainya karena cara menyampaikannya.
Mengapa banyak orang menyukai podcast rintik sedu ini? Menurut saya, karena cerita, materi atau isi yang disampaikan oleh Tsana sangat bisa dirasakan oleh pendengar, meskipun pada awalnya tidak ada visual tetapi tetap saja suasanya sangat terasa, namun saat ini spotify sudah menggunakan metode audio visual jadi kita bisa mendengar dan melihat Tsana berbicara. Tsana juga menyampaikannya dengan sangat baik. Itulah yang membuat saya terinspirasi olehnya. Bisa membawa perasaan orang dengan kata- kata dan suaranya.
Tsana juga baru baru ini menyukai grup boyband Kpop yaitu EXO. Salah satu alasan saya makin menyukainya karena saya juga seorang kpopers. Setelah menjadi Kpopers dia merasakan apa yang dirasakan oleh Kpopers yang lain yang di pandang terlalu berlebihan terhadap idol yang disukainya. Tsana memberikan opini dan pandangan dirinya mengenai seorang idol kpop dan kpopers. Pastinya banyak sekali kpopers yang sependapat dengan Tsana.
Dari Tsana juga saya belajar, bagaimana tsana bisa mendapatkan motivasi hidup untuk lebih maju karena tsana dari kecil tidak pernah merasakan rasanya meminta terhadap orang tuanya harus dengan usahanya sendiri untuk mendapatkan sesuatu yang dia mau.
"Karena hidup tidak cuma tentang yang kita mau ada banyak hal yang bisa kita usahain demi sesuatu yang bener bener kita butuhin". Kata Tsana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H