Air minum yang berkualitas merupakan kebutuhan dasar yang mendukung kesehatan masyarakat. Sebagai mahasiswa yang memiliki minat dalam analisis lingkungan, saya mendapatkan kesempatan berharga untuk mengikuti magang di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Kerthi Bali Sadhajiwa Provinsi Bali. Program ini memungkinkan saya terlibat langsung dalam pengujian kualitas air minum menggunakan metode kimia dan fisika. Pengalaman ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang proses analisis laboratorium sekaligus tantangan yang dihadapi dalam memastikan kualitas air yang aman.
Awal Perjalanan Magang
Magang ini dimulai dengan pengenalan fasilitas laboratorium dan alat-alat yang digunakan untuk analisis kualitas air. UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Kerthi Bali Sadhajiwa merupakan salah satu lembaga yang berperan penting dalam memastikan bahwa air minum di Bali memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh Permenkes No. 492 Tahun 2010. Fasilitas laboratorium modern seperti spektrofotometer, turbidimeter, TDS meter, dan pH meter menjadi bagian integral dari kegiatan analisis.
Pada minggu pertama, saya diberikan pelatihan mengenai standar operasional prosedur (SOP) dan prinsip keselamatan kerja di laboratorium. Pengenalan ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap langkah analisis dilakukan dengan benar dan sesuai standar.
Proses Analisis Kualitas Air Minum
1. Pengambilan Sampel Air
Sampel air diambil dari berbagai sumber, seperti sumur, air PDAM, dan air kemasan. Proses ini dilakukan dengan menggunakan botol steril untuk menghindari kontaminasi. Setiap sampel diberi label yang mencantumkan informasi lokasi, waktu, dan sumber air. Langkah ini menjadi tahap awal yang sangat penting untuk memastikan hasil analisis yang valid.
2. Uji Fisika
Uji fisika bertujuan untuk mengevaluasi parameter seperti suhu, warna, kekeruhan, dan total dissolved solids (TDS):
- Suhu: Diukur menggunakan termometer untuk memastikan tidak ada pengaruh suhu yang berlebihan terhadap kualitas air.
- Warna: Dilakukan secara visual dengan membandingkan sampel terhadap standar warna. Warna yang keruh menunjukkan kemungkinan adanya kontaminasi organik atau anorganik.
- Kekeruhan: Diukur menggunakan turbidimeter dalam satuan NTU (Nephelometric Turbidity Unit). Hasilnya menunjukkan tingkat partikel tersuspensi dalam air.
- TDS: Parameter ini mengukur jumlah total padatan terlarut dalam air, seperti garam dan mineral, menggunakan TDS meter.
3. Uji Kimia