Lihat ke Halaman Asli

Silviyana Dhea Az Zahraa

MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA, PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM, FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI.

Hubungan antara Maqamat dan Ahwal dalam Tasawuf

Diperbarui: 20 Desember 2023   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada pembahasan ini maqamat terbagi dua, Pertama maqamat secara umum dan kedua maqamat secara khusus. Maqamat secara umum bagaimana kedudukan hamba di hadapan Allah atau bagaimana posisi hambah kepada Allah.

kedudukan atau posisi tersebut adalah ada yang membelakangi ada yang menghadap. Posisi yang membelakangi adalah orang-orang kafir yang mengingkari Allah, orang-orang yang menyekutukan Allah (al-Musyrikun), dan orang-orang yang menyembunyikan kekufuran (munafikun) yang dibungkus dengan iman sedangkan yang menghadap itulah orang-orang yang beriman.

Posisi yang menghadap terbagi dua, ada yang menghadap dengan posisi dekat dan ada yang menghadap tetapi posisinya jauh. posisi kedua menghadap Allah ini adalah orang-orang yang beriman tetapi posisi yang mendekat ini adalah orang yang disebut al-amal shaleh dia shalat, berdzikir, berdoa, wirid.

Pada saat dia mendekat dia memperhatikan tiga hal, satu aqidahnya lurus, shahih, dan benar, kedua beribadah dengan menggunakan ilmu bagaimana rukun, syarat yang diatur dalam fikih diperhatikan. Lalu yang ketiga ketika beribadah memperhatikan aspek dalam diantaranya aspek tasawuf misalnya ketika shalat memperhatikan tentang bagaimana shalat itu tawajjuh menghadap kepada Allah, shalat itu munajat memohon curhat dan dialog kepada Allah, kemudian ketika shalat dia istislah kepada Allah, selanjutnya ketika shalat susana hatinya diikuti dengan keikhlasan serta khusyuk.

Khusyuk ditopang oleh tiga yang pertama oleh fisik yaitu gerakan, bacaan yang tertib. Kedua pikiran juga harus bersih dan jernih harus konsentrasi. Lalu yang ketiga khusyuk juga ditopang oleh perasaan merasa dekat dengan Allah, terhubung dengan Allah dan berdialog dengan Allah. Ketika seseorang melakukan shalat seperti yang dijelaskan di atas dia sedang melakukan maqam. Berusaha berjuang dan berproses lalu merasakan perasaan khusyuk yang terus diperagakan itu yang disebut al-Ahwal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline