Lihat ke Halaman Asli

Silvi Ryani

Freelancer berpengalaman dalam hal kepenulisan serta pemasaran bisnis

Misteri Fakta yang Selalu Sepi

Diperbarui: 8 Februari 2024   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : EDIT BY Canva

Dalam era digital yang penuh dengan gelombang informasi, kita sering disajikan dengan berbagai konten yang dengan cepat menyebar di media sosial. Namun, tidak semua fakta atau informasi memiliki nasib serupa. Mungkin saja Anda pernah bertanya-tanya mengapa beberapa fakta terus-menerus terpinggirkan dan sulit untuk mencapai tingkat viralitas yang diinginkan. Dalam artikel ini, kita akan menyelidiki fenomena menarik ini dan menggali lebih dalam untuk memahami mengapa beberapa informasi tidak mudah menjadi viral.

Kompleksitas dan Kedalaman Materi

Fakta atau informasi yang kompleks seringkali memerlukan tingkat pemahaman dan pengetahuan yang lebih tinggi. Masyarakat umum cenderung mencari konten yang mudah dicerna dan cepat dimengerti. Informasi yang membutuhkan waktu dan usaha untuk dipahami atau memiliki tingkat kedalaman tertentu mungkin tidak dapat bersaing dalam kontes viralitas di dunia media sosial. Oleh karena itu, fakta-fakta ini sering tertinggal, tidak dapat menarik perhatian dalam aliran informasi yang cepat dan padat.

Di satu sisi, pemahaman mendalam tentang suatu topik dapat memberikan wawasan yang berharga. Namun, di sisi lain, kompleksitas ini dapat menjadi hambatan untuk mencapai popularitas massal. Konten yang terlalu teknis atau akademis mungkin tidak dapat dijangkau oleh banyak orang, mengakibatkan kurangnya minat dan keterlibatan.

Ketidaksesuaian dengan Preferensi Konten Online

Algoritma media sosial seringkali bertugas menyaring dan menyesuaikan konten yang muncul di feed pengguna berdasarkan preferensi dan perilaku online mereka. Fakta-fakta yang tidak sesuai dengan tren atau ketertarikan umum mungkin terpinggirkan dalam algoritma, membuatnya sulit untuk mencapai tingkat viralitas yang diharapkan. Konten yang memenuhi harapan dan selaras dengan preferensi pengguna akan lebih mungkin diunggah dan dibagikan.

Adapun karakteristik dan format dari fakta tersebut dapat menjadi penentu keberhasilan dalam dunia media sosial. Kesenjangan antara preferensi pengguna dan karakteristik fakta dapat menciptakan kesenjangan dalam pencapaian tingkat viralitas yang diinginkan.

Keterbatasan Format dan Gaya Bahasa

Media sosial, sebagai platform dominan untuk berbagi informasi, sering menuntut format singkat dan gaya bahasa yang langsung menarik perhatian. Fakta-fakta yang kompleks atau memerlukan penjelasan panjang mungkin tidak dapat memenuhi ekspektasi ini. Format tulisan yang terbatas, seperti pada Twitter, memaksa pengguna untuk menyederhanakan pesan mereka dalam jumlah karakter yang terbatas. Oleh karena itu, fakta-fakta yang memerlukan waktu dan ruang untuk diuraikan mungkin kehilangan daya tarik dalam upaya untuk mencapai tingkat viralitas yang tinggi.

Gaya bahasa juga memainkan peran penting. Konten yang terlalu formal atau kaku mungkin tidak cocok dengan kebiasaan berbicara pengguna media sosial. Kesesuaian gaya bahasa dengan audiens target dapat menjadi faktor penentu dalam menciptakan dampak dan daya tarik yang dibutuhkan untuk mendongkrak viralitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline