Lihat ke Halaman Asli

MP-ASI Tepat dan Hidup Bersih untuk Cegah Stunting: Program Kesehatan KKN-T IPB Desa Dukuhlo 2023

Diperbarui: 29 Juli 2023   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama Mahasiswa KKN-T IPB dengan para peserta Penyuluhan Edukasi Stunting di Desa Dukuhlo (Dok. pribadi)

CEGAH STUNTING DENGAN PERBAIKAN POLA MAKAN, POLA ASUH DAN SANITASI pada Desa Dukuhlo, Kec. Bulakamba, Kab. Brebes

Desa Dukuhlo merupakan salah satu desa di Kecamatan Bulakamba, Kab. Brebes Provinsi Jawa Tengah dengan angka stunting yang terbilang cukup tinggi berdasarkan data  Kecamatan Bulakamba, dan ini menjadi dorongan kepada kelompok KKN-T Inovasi IPB University di Desa Dukuhlo untuk melakukan program edukasi sebagai upaya menekan angka stunting. Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan. Program edukasi stunting yang dilaksanakan berfokus pada pengetahuan seputar stunting baik itu penyebab maupun dampak yang ditimbulkan, edukasi mengenai tekstur MP-ASI yang sesuai dengan umur bayi dan balita serta penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dengan mengangkat judul program: "MP-ASI Tepat dan Hidup Bersih Untuk Cegah Stunting", kelompok KKN-T Inovasi IPB University Desa Dukuhlo dengan bekerja sama dengan Bidan desa serta kader desa melaksanakan penyuluhan di Balai desa Dukuhlo dengan  mendatangkan puluhan ibu dengan bayi dan balita serta ibu hamil. 

Evaluasi pemahaman stunting 

Program edukasi stunting diawali dengan melakukan pre-test dan diakhiri dengan melakukan post-test kepada ibu hamil dan juga ibu dengan bayi dan balita untuk melihat seberapa jauh pemahaman mereka mengenai stunting dan pemberian MP-ASI yang sesuai dan benar. Hal ini dilakukan untuk meninjau apakah materi yang diberikan pada saat program berlangsung dapat dipahami dengan baik. Materi yang disampaikan antara lain mengenai penyebab dan dampak stunting, kenapa MP-ASI bisa mencegah stunting, demonstrasi tekstur dan porsi MP-ASI yang tepat sesuai umur anak, bahan dan cara pengolahan MP-ASI yang tepat dan yang terakhir yaitu 10 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Berdasarkan hasil pre-test dan post test yang telah dilakukan, maka didapatkan yaitu sekitar 35 % para ibu yang mengalami peningkatan pemahaman tentang materi yang diberikan pada kegiatan ini.

Mahasiswa KKN-T IPB memberikan pemaparan mengenai Stunting kepada ibu hamil dan ibu dengan balita (Dok. pribadi)

Edukasi Penyebab dan dampak stunting

Stunting secara garis besar antara lain karena praktik pemberian ASI pertama dan ASI eksklusif yang rendah, pola konsumsi anak yang salah, penyakit infeksi yang diderita bayi/balita dan sanitasi serta kesehatan lingkungan yang rendah. Sementara dampak yang ditimbulkan dari terjadinya stunting antara lain perkembangan anak yang tidak optimal, daya tahan tubuh yang rendah, berisiko tinggi mengalami penyakit tidak menular serta kapasitas pembelajaran tidak optimal. Dengan pemahaman mengenai penyebab stunting diharapkan ibu hamil maupun ibu dengan bayi/balita di Desa Dukuhlo dapat menerapkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, pola konsumsi dan pola asuh yang sesuai agar tingkat stunting di Desa Dukuhlo dapat menurun secara signifikan. Pola konsumsi yang dicontohkan kelompok KKN-T Inovasi IPB University mengambil bahan yang mudah ditemukan dan sesuai dengan masyarakat di Desa Dukuhlo seperti telur, pisang, wortel dan hati ayam. 

Para Peserta Penyuluhan melakukan Post Test untuk mengukur pehaman materi mengenai MP-ASI dan PHBS (Dok. pribadi)

Demonstrasi MP-ASI Tepat

Pola konsumsi yang sesuai yaitu dengan pemberian tekstur dan porsi yang sesuai dengan umur anak. Prinsip MP-ASI yaitu tepat waktu, cukup, aman dan higienis serta secara responsif. Pada umur 6-9 bulan pemberian MP-ASI yang sesuai yaitu dengan tekstur saring dan lumat serta dengan porsi 3 sendok makan atau setengah mangkuk ukuran 250 ml, umur 9-12 bulan dengan tekstur cincang halus, cincang kasar, dan finger food dengan porsi setengah mangkuk ukuran 250 ml, dan untuk umur 12-23 bulan dapat mulai memakan makanan keluarga dengan porsi mangkok ukuran 250 ml hingga satu mangkok ukuran 250 ml. Selain memberikan edukasi mengenai tekstur dan porsi yang sesuai, kelompok KKN-T Inovasi IPB University juga melakukan demonstrasi tekstur dan porsi yang sesuai umur agar ibu-ibu di Desa Dukuhlo lebih paham dan mengingat mengenai informasi yang diberikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline