Lihat ke Halaman Asli

Kuliah Online Bukan Sebatas tentang Nilai, tetapi Juga Building Character dan Pembiasaan untuk Masa Depan

Diperbarui: 6 Maret 2021   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bagi sebagian orang, kuliah online itu sangat membosankan. Mereka menganggap bahwa kuliah online membuat energi terkuras habis. Bukan hanya soal signal yang kadang-kadang menghambat pembelajaran, tetapi juga mengenai proses penyampaian materi yang kurang jelas jika hanya melalui layar ponsel.

Semua keluhan itu pernah saya rasakan. Di awal-awal, bahkan saya merasa frustrasi luar biasa. Ingin sekali saya menghentikan proses pembelajaran online tersebut. Namun, bukankah itu tidak akan menyelesaikan masalah? Bukannya senang, mungkin saya malah akan mendapatkan masalah besar jika berhenti belajar. Dari mulai ilmu yang tidak bisa didapatkan secara maksimal, hingga nilai yang anjlok.

Untungnya, saya bisa beradaptasi. Dari kuliah online tadi, saya mendapatkan 4 pengalaman berkesan yang mungkin tidak didapatkan dari pembelajaran pada umumnya. Lantas, apa saja pengalaman yang dimaksud?

Mengenai Pola Pikir

Dulu, saya selalu berpikir jika belajar itu hanya bisa dilakukan di dalam kelas. Ada tatap muka antara mahasiswa dan dosen. Tidak ada cara lain untuk bisa menjadi pembelajar sejati selain pembelajaran tatap muka.

Namun, pola pikir saya berubah drastis. Saya merasa terkesan dengan pembelajaran online yang justru membuat sadar tentang pentingnya media. Ternyata, media yang awalnya hanya dipakai komunikasi, atau bahkan sebatas untuk menggunakan media sosial, kini menjadi alat nomor satu untuk belajar. Ponsel Pintar dan gadget menjadi alat yang sangat penting untuk mendapatkan ilmu dari dosen tercinta.

Tingkat Fokus Saya Meningkat Drastis

Menurut saya, ini adalah pengalaman kedua paling mengesankan. Ketika belajar secara langsung, saya memang cukup fokus saat belajar di kelas. Namun saat belajar online, pikiran saya benar-benar harus terpusat ke layar ponsel, karena sekali saja melamun, saya bisa lupa dengan materi yang disampaikan. Apalagi jika ada suara yang terpotong-potong, saya akan semakin kelimpungan dengan kesalahan sendiri yang tidak memperhatikan dengan baik.

Di beberapa pertemuan awal, tingkat fokus saya mungkin hanya sekitar 70%. Namun di pertemuan selanjutnya, saya dipaksa untuk lebih fokus hingga meningkat sampai titik atas. Tidak sampai 100%. Namun saya sadar, jika pikiran saya menjadi lebih terpusat ketimbang sebelumnya.

Belajar Mandiri

Mandiri adalah salah satu titik penting dalam pembelajaran online. Jika biasanya saya sering menanyakan kepada teman saat ada yang tidak dimengerti, maka sekarang tidak lagi seperti itu. Saya mencatat apa pun yang saya tangkap dari dosen secara langsung. Jika pun tidak memungkinkan, saya mencatatnya setelah perkuliahan selesai.

Bagi saya, ini adalah kemajuan. Biasanya saya sering mengandalkan teman perihal catatan dan info-info yang sederhana. Maka saat belajar online, saya benar-benar melakukan semuanya sendiri. Tentu saja itu adalah pengalaman berkesan. Saya menjadi pribadi yang lebih aware dengan ilmu-ilmu yang disampaikan dosen, bahkan dari hal sederhana sekali pun.

Belajar Online Justru Sangat Santai

Ada salah satu pengalaman menarik saat kuliah online. Saya pernah mengenakan celana pendek saat proses pembelajaran. Mungkin jika pembelajaran di kelas, hal tersebut adalah hal paling memalukan. Namun saat belajar online, itu justru menjadi kewajaran, sebab hanya setengah badan yang tampil di layar laptop atau ponsel.

Menurut saya, ini adalah salah satu bentuk 'santai' dari pembelajaran online. Saya tidak perlu banyak memikirkan perkara pakaian. Saya bisa lebih fokus kepada pembelajaran ketimbang bingung memikirkan model pakaian tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline