Lihat ke Halaman Asli

Dejavu, Cerpen Resume Kiat Menulis Cerita Fiksi

Diperbarui: 19 Juli 2023   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Braak! 

Terdengar suara daun pintu dibanting.

Kepalaku memutar menuju sumber suara. Kosong.

Dalam remang, mataku menangkap sebuah bayang hitam. Sepertinya aku mengenalinya.

Ya, tentu saja aku mengenalinya. Dialah Pak Bobi, bos kami yang terkenal perfeksionis.  Waktu 3 tahun bekerja di perusahaan akuntan ini telah membuatku cukup baik mengetahui sifatnya.

Yang belum aku ketahui adalah mengapa ia menugaskanku mengikuti pelatihan menulis ini?  Mungkin agar laporan untuk klien lebih lentur bahasanya, pikirku asal-asalan.

Tetapi kunikmati juga pelatihan itu.  Selain tanggung jawab kepada perusahaan, aku jadi tertarik pada dunia kepenulisan.

Pak Bobi melangkah mendekati mejaku.  Ia mengangguk membalas salamku.

"Jadi, bagaimana materi kelas menulis tadi? Penyelenggaranya itu...," tanyanya sambil mencoba mengingat-ingat.

Aku segera memperbaiki posisi dudukku.  Dejavu, batinku.  Baru saja aku berpikir dia kemari untuk menanyakan itu.

"KBMN PGRI, Pak! Materi tentang  Kiat Menulis Cerita Fiksi.  Disampaikan oleh Pak Sudomo, S.Pt.  Seorang guru dan pegiat literasi asal Lombok, jawabku sigap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline