Pekanbaru, yang sering dijuluki sebagai "Kota Bertuah," memiliki banyak destinasi menarik yang sarat dengan nilai seni, budaya, dan sejarah. Salah satu ikon budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Riau adalah Anjung Seni Idrus Tintin. Bangunan ini tidak hanya menjadi pusat kesenian dan budaya, tetapi juga mencerminkan warisan leluhur masyarakat Melayu Riau. Dengan desain arsitektur megah menyerupai istana, tempat ini menjadi daya tarik utama yang mengundang banyak pengunjung, baik dari dalam maupun luar daerah.
Sejarah Idrus Tintin
Idrus Tintin, atau yang lebih dikenal sebagai Derus, adalah seorang tokoh seni asal Riau yang memberikan kontribusi besar dalam perkembangan seni dan teater Melayu. Beliau lahir di Rengat pada tanggal 10 November 1932. Idrus Tintin dibesarkan dalam keluarga berdarah asli Melayu.Ibunya bernama Tiamah dan ayahnya bernama Tintin.Fakta menarik dari seorang Idrus Tintin ialah semasa hidupnya ia menekuni berbagai pekerjaan.Salah satunya ialah menjadi seorang anggota TNI.Beliau meninggal pada usia 71 tahun,pada tanggal 14 Juli 2003 karena penyakit stroke.Beliau dikenal sebagai tokoh sastra sekaligus pembaharu teater Melayu khususnya di Riau.Semasa hidupnya Idrus Tintin mendapat berbagai penghargaaan.Penghargaan tersebut diantaranya ialah sebagai The Best Actor dari pemerintah Provinsi Riau dalam festival Drama pada tahun 1996. Lalu pada tahun yang sama beliau juga mendapatkan penghargaan sebagai Seniman Terbaik Sagang,dalam Anugerah Sagang.Dan pada tahun 2001 beliau mendapatkan penghargaan sebagai Seniman Pemangku Negeri yang diberikan oleh Dewan Kesenian Riau.Selain dikenal sebagai penggiat teater, Idrus Tintin ini memiliki beberapa karya berupa karya puisi.Dalam buku "Idrus Tintin: Seniman dari Riau, Kumpulan puisi dan telaah memuat tiga kumpulan puisi. Yaitu Luput, Burung Waktu, dan nyanyian di Lautan, Tarian di tengah hutan.
Pendirian Anjung Seni Idrus Tintin
Anjung Seni Idrus Tintin didirikan pada tahun 2004 sebagai penghormatan atas kontribusi Idrus Tintin dalam memajukan seni dan budaya Melayu. Terletak di kompleks Bandar Seni Raja Ali Haji, Pekanbaru, gedung ini dirancang dengan arsitektur megah bergaya Melayu, menggabungkan elemen tradisional dan modern.
Selain mengenang sang maestro, gedung ini berfungsi sebagai pusat pelestarian seni budaya Melayu, menjadi lokasi berbagai kegiatan seni, seperti teater, pameran, dan festival budaya. Anjung Seni Idrus Tintin kini menjadi simbol kebanggaan masyarakat Riau dalam melestarikan warisan budayanya.
Koleksi dan Aktivitas Galeri
Anjung Seni Idrus Tintin menampilkan berbagai koleksi karya seni milik Idrus Tintin, seperti lukisan, kartun, dan sketsa yang menggambarkan kehidupan sosial, budaya, serta politik masyarakat Malaysia pada masa itu. Karya-karya tersebut sering kali dipenuhi dengan pesan-pesan kritis yang ditujukan kepada masyarakat serta pemerintah pada masa pemerintahan penjajahan dan setelah merdeka.
Selain itu, galeri ini juga menjadi tempat untuk kegiatan seni seperti pameran seni, bengkel seni, diskusi, dan berbagai acara budaya yang bertujuan untuk mendidik masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai pentingnya seni dalam kehidupan. Anjung Seni Idrus Tintin menjadi ruang bagi para seniman lokal dan penggemar seni untuk bertemu, berinteraksi, serta memperkaya pengetahuan mereka tentang dunia seni.Galeri ini juga berfungsi untuk mengangkat seni visual dan kartun Malaysia sebagai bentuk ekspresi budaya yang penting. Melalui galeri ini, pengunjung tidak hanya dapat menikmati karya-karya seni Idrus Tintin, tetapi juga dapat belajar lebih banyak tentang sejarah seni Malaysia serta mengapresiasi kontribusi beliau terhadap perkembangan seni kartun di negara ini.
Mungkin teman teman sudah tidak asing lagi nih, mendengar nama Idrus Tintin. Jika teman teman mendengar nama Idrus Tintin, pasti yang terlintas di pikiran teman teman ialah MTQ. arena purna MTQ yang berlokasi di Pekanbaru, terdapat sebuah bangunan anjung seni berskala internasional yang diberi nama Anjung seni Idrus Tintin.Bangunan Anjung Seni Idrus Tintin ini terdapat dalam kompleks Bandar Seni Raja Ali Haji
Anjung Seni Idrus Tintin sering menjadi tujuan mahasiswa untuk mempelajari seni dan budaya di Riau. Saya pun memilih tempat ini ketika dosen memberikan tugas untuk membuat video tentang kebudayaan. Tempat ini langsung terlintas di pikiran saya karena merupakan pusat kesenian dan budaya yang sudah banyak dikenal dan dikunjungi masyarakat. Setibanya di Anjung Seni Idrus Tintin, saya merasa sangat antusias memulai pengambilan video. Tempatnya begitu indah, menyerupai istana. Saya mulai berkeliling, mengunjungi berbagai anjungan seperti Anjungan Kampar, Anjungan Indragiri Hilir, Anjungan Indragiri Hulu, dan Anjungan Kabupaten Pelalawan.